Jakarta, CNN Indonesia -- Disaat banyak produsen menjual spesikasi produk mereka, Blaupunkt memilih untuk menempuh cara berbeda.
Nama Blaupunkt mungkin belum dikenal secara meluas oleh masyarakat Indonesia. Pertama kali meluncurkan ponsel pada April kemarin, yaitu Soundphone Sonido X1+, produsen asal Jerman ini kembali merilis soundphone terbarunya, Sonido J1.
Meski potensi pasar di Indonesia masih cukup besar, tapi bukan berarti Blaupunkt bisa penetrasi dengan mudah. Sebaliknya, mereka mengaku berusaha keras untuk lebih bisa dikenal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harus banyak melakukan user experience. Aspek itu yang betul-betul harus dilakukan terus agar konsumen langsung menilai kualitas produk dan harga sebanding atau tidak," kata Country Head Blaupunkt Indonesia, Asakim Kwok saat dijumpai di Jakarta, Kamis (9/7).
Menurut Asakim, konsumen Indonesia masih sangat butuh product experience karena ia menilai apabila masyarakat hanya melihat spesifikasi tanpa langsung merasakannya, merek Blaupunkt kemungkinan dianggap terlalu mahal, tidak sebanding dengan fiturnya.
Tapi, klaim Asakim, akan berbeda rasanya apabila pengguna langsung merasakan produk Blaupunkt. Terutama soal kualitas suara yang kerap diandalkannya.
Selain itu kondisi ekonomi di Indonesia yang belum menentu juga memberikan tantangan tersendiri. Blaupuunkt mengakui bahwa produk mereka sebelumnya, Soundphone Sonido X1+, kurang laris karena iklim ekonomi yang belum bagus.
Sedangkan untuk produk yang baru mereka luncurkan, Sonido J1, Asakim tentu bisa mencapai target penjualan perusahaan, walaupun ia enggan menyebutkan berapa jumlahnya.
Blaupunkt Sonido J1 memiliki ketebalan 8,2 mm dan layar ukuran 5 inci HD, lengkap dengan kamera utama beresolusi 8MP autofocus flash dan kamera depan 2MP, serta sistem operasi Android KitKat 4.3.
Dibanderol Rp 3,949 juta, Sonido J1 dijual sepaket dengan headphone BP-102 yang dilengkapi dengan fitur Strong Bass Sound Dynamic Driver dan Ergonomic On-Ear & Folded Design.
(eno)