Jakarta, CNN Indonesia -- Google memperbarui fitur yang lebih cerdas untuk menangkal pesan
spam di Gmail. Menggunakan kecerdasan buatan yang dimodifikasi, Gmail diklaim mampu bisa lebih selektif dalam menentukan email tak diinginkan atau pesan sampah.
Sri Harsha Somachi, Product Manager Gmail di
posting blog resmi Google, mengakui pendeteksi
spam di Gmail kadang tidak sempurna karena masih salah memasukkan email yang diinginkan ke folder
spam.Misalnya pengguna Gmail mendapatkan banyak email penting dari perusahaan seperti bank dan maskapai tapi kadang-kadang pesan keliru mengklasifikasikan sebagai
spam. Ketika ini terjadi, pengguna mungkin harus menyeberang melalui folder
spam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami dapat membantu pengirim untuk berbuat lebih baik, jadi hari ini kita meluncurkan tools Gmail Postmaster," tulisnya yang dikutip
CNN Indonesia.Baca juga:
Edward Snowden: NSA Bisa Intip Foto Telanjang
Gmail Postmaster mampu menganalisis email dengan lebih baik, termasuk data tentang kesalahan pengiriman, laporan
spam, dan reputasi. Dengan cara ini dapat mendiagnosa isi email agar tidak salah masuk ke folder yang tak diinginkan.
Memang sejak awal,
machine learning telah membantu membuat filter
spam Gmail lebih dahsyat. Ketika pengguna mengklik tombol "Laporan spam" dan "Not spam", tidak hanya meningkatkan pengalaman Gmail saat itu juga, tetapi juga melatih filter Gmail untuk mengenali yang spam dan yang bukan.
"Sekarang, kami membawa kecerdasan yang sama dikembangkan untuk Google Search dan Google Now untuk membuat menyaring
spam dengan lebih cerdas dalam beberapa cara," tambahnya.
Sebagai permulaan, filter
spam sekarang menggunakan jaringan saraf tiruan untuk mendeteksi dan memblokir
spam terutama yang licik dan akhirnya bisa lolos dari pengawasan.
"Kami juga menyadari bahwa tidak semua
inbox sama. Jadi sementara pengguna lain mungkin cinta
newsletter email mingguan, Anda mungkin membenci mereka. Dengan kemajuan pembelajaran mesin, filter
spam sekarang dapat membedakan berdasarkan kebiasaan penggunanya."
Berkat sinyal pembelajaran mesin baru, Gmail sekarang bisa mengetahui apakah pesan benar-benar datang dari pengirim, sehingga menghindari email
phising atau pengelabuan yang menggangu.
(tyo/eno)