Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan telekomunikasi Smartfren Telecom menyatakan bakal menggelar layanan 4G LTE di 22 kota di Indonesai, namun masih menunggu selesai pembangunan infrastruktur radio yang akan memancarkan sinyal ke perangkat pelanggan.
Presiden Direktur Smartfren Telecom, Merza Fachys mengatakan, pihaknya bakal menggelar 4G LTE di kota yang lebih dulu selesai pembangunan infrastruktur
"Masih tunggu kesempurnaan sinyal. Kota mana yang siap lebih dulu, kita gelar di situ," kata Merza dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (10/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu indikator kesiapan mengkomersialkan 4G LTE di sebuah kota, menurut Merza, bisa dilihat dari target keberadaan jumlah BTS yang ada di kawasan tersebut. "Katakan kita ingin di kota A ada 100 BTS, ya sudah langsung kita luncurkan," sambungnya.
Baca juga:
Alasan Smartfren Pakai Teknologi TDD dan FDD 4G LTE
Chief Brand Officer, Roberto Saputra menambahkan, hal lain yang menjadi tanda kesiapan 4G LTE di suatu daerah adalah jangkauan sinyal yang minimal sudah mencapai 85 persen.
"Tidak mau dong kalau asal gelar tapi ternyata sinyalnya suka hilang-hilang. Kalau teman-teman operator lain, 4G hilang sinyal mereka kembali ke 3G. Kalau kita CDMA, sinyal mati langsung balik ke GSM dan tidak bisa dipakai," ucap Roberto.
Smartfren telah layanan 4G LTE pertamanya di Kota Batam pada 6 Juli 2015 lalu memanfaatkan spektrum 850 MHz. Perusahaan berjanji akan memperluas layanan Internet kecepatan tinggi itu pada semester kedua 2015.
Selain spektrum 850 MHz, anak usaha Sinar Mas ini nanti juga akan memanfaatkan spektrum 2.300 MHz jika telah merampung migrasi frekuensi yang sebelumnya menempati 1.900 MHz.
Smartfren merupakan satu-satunya operator yang bertahan pada teknologi CDMA. Telkom Flexi memilih untuk mengalihkan pelanggan dan frekuensinya kepada Telkomsel. Indosat memilih untuk mengganti teknologi CDMA dengan E-GSM. Sementara Esia melakukan kerja sama jaringan dengan Smartften dan hanya menjadi penyedia jasa.
Smartfren sudah mulai menjual ponsel pintar serta beberapa mobile Wi-Fi yang mendukung 4G LTE beberapa waktu lalu dengan harga terjangkau untuk mendukung pemakaian data pada jaringan mereka.
Perusahaan ini mengadopsi teknologi standar pengantaran data FDD (Frequency Division Duplex) di spektrum frekuensi 850 MHz yang dimanfaatkan untuk menjangkau cakupan yang lebih luas, juga standar TDD (Time Division Duplex) di spektrum 2.300 MHz untuk memberi akses unduh yang lebih cepat.