Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah masa emas Qualcomm sebagai produsen cip untuk ponsel pintar, perusahaan asal San Diego, California, AS, itu coba memperluas sayap bisnisnya dengan membuat prosesor untuk pesawat tanpa awak (drone) mini.
Rencana ini merupakan target jangka pendek Qualcomm melihat semakin berkembangnya pasar drone mini untuk para pehobi, fotografer, videografer, dan media.
Qualcomm, yang terkenal dengan merek prosesor Snapdragon itu, berencana membuat prosesor untuk drone agar dapat mendukung aktivitas fotografi, navigasi, dan komunikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu Snapdragon 800 benar-benar dapat melakukan semua itu," kata Senior Vice President Qualcomm, Raj Talluri, dalam wawancara dengan Recode, 20 Agustus 2015.
Dengan kehadiran prosesor Qualcomm di pasar drone, perusahaan yakin harga drone mini kelas menengah bisa lebih murah. Saat ini harga drone mini dimulai dari US$ 500 juta.
"Kami harus bisa membawa harga drone turun secara signifikan," tutur Talluri.
Rencana prosesor Qualcomm untuk drone ini akan diumumkan lebih lanjut pada bulan depan, dan mereka mengklaim telah bertemu dengan sejumlah produsen drone memberikan contoh paket prosesor.
Di masa depan ada pula rencana untuk mengakuisisi perusahaan peranti lunak penerbangan untuk meningkatkan kemampuan Qualcomm di bidang ini.
Perusahaan mengaku telah membuat purwarupa drone yang dibuat dengan metode cetak tiga dimensi (3D) untuk memberikan fitur lebih dan harga murah.
Terakhir, Talluri menegaskan drone yang memakai Snapdragon 820 bakal bisa dibekali fitur canggih untuk menghindari tabrakan dan dapat menentukan batas geografis berbasis global positioning system (GPS).
(adt)