Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak Juli 2015 lalu, situs Ashleymadison.com diretas oleh kelompok
hacker yang menamakan dirinya The Impact Team. Tapi aksi peretasan ini baru heboh belakangan, setelah 37 juta informasi anggotanya berhasil dicuri.
Ashley Madison dan Ashley Men yang dioperasikan oleh perusahaan bernama Avid Life Media memang menghubungkan antara pria hidung belang dengan para wanita yang ingin diajak kencan.
Di awal peretasan yang terjadi sebulan lalu tersebut, The Impact Team mengatakan bahwa mereka melakukan aksi pembobolan ini karena alasan moral. Setidaknya hal tersebut tercantum dalam pesan yang dituliskan oleh mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Avid Life Media telah gagal untuk melindungi Ashley Madison dan Men yang didirikannya. Kami telah menjelaskan penipuan, penipuan dan kebodohan dari ALM serta anggotanya. Sekarang semua orang bisa melihat data merekaCari seseorang yang Anda kenal di sini. Ingatlah kalau situs ini adalah tipuan dengan ribuan profil wanita palsu. 90 persen sampai 95 persen anggotanya adalah pria. Kemungkinan yang mendaftar di situs perselingkuhan terbesar di dunia ini semuanya adalah laki-laki.
Menemukan namamu di sini? ALM yang mengecewakanmu. Tuntut mereka dan klaim kerugianmu. Kemudian lanjutkan dengan hidupmu. Jadikan ini pelajaran dan menebus kesalahan. Memang memalukan sekarang, tapi Anda akan mendapatkan lebih dari itu."Itu pesan awal ketika mereka sukses mencuri sejumlah data di situs tersebut. Namun alasan moral itu kemudian pertanyakan ketika diketahui sejumlah anggota di Ashley Madison diperas oleh peretas.
Tak lama setelah data tersebut bocor, beredar pesan sampah berupa email yang meminta sejumlah uang agar data diri korban tidak diungkap. Pelaku mengirimkan email-email berisi ancaman itu kepada email yang terdaftar sebagai pengguna situs Ashley Madison.
Dikutip dari situs Neowin, dalam email tersebut pelaku yang mengaku bernama Team GreyFlay meminta tebusan sebesar 1.0000001 Bitcoins, yaitu sekitar Rp 3 juta.
"Sayangnya, data anda telah tersebar pada saat peretasan situs Ashley Madison dan sekarang saya memiliki informasi mengenai diri anda," tulis email tersebut.
Memang yang melakukan pemerasan tersebut bukanlah kelompok The Impact Team, namun melihat hal tesebut bisa saja memicu efek domino yang merembet ke anggota lainnya.
(tyo)