Jakarta, CNN Indonesia -- Google melangkah lebih jauh untuk memerangi konten porno yang muncul dalam laman pencariannya, tertutama jika konten tersebut sudah merusak privasi seseorang.
Ke depannya, Google akan membuat sebuah
form online yang memungkinkan pengguna melaporkan konten yang tidak ingin ditampilkan pada pencarian Google.
"Kami mendengar banyak sekali masalah akibat ‘revenge porn’, dan dalam beberapa kasus hal ini berujung para pemerasan," tulis wakil presiden divisi pencarian Google, Amit Singhal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Revenge porn sendiri adalah sebuah isilah untuk kasus-kasus pencemaran nama baik melalui konten porno. Misal, ada mantan pacar yang masih menyimpan foto bugil bekas kekasihnya itu, foto ini kemudian diposting lantas dijadikan bahan untuk memeras.
Ada pula kasus yang dilakukan peretas yang memang secara spesifik mencari foto-foto bugil yang disimpan oleh pengguna internet. Foto ini kemudian bisa dijual atau dijadikan konsumsi publik.
Kasus seperti itu sering terjadi, dan bisanya foto-foto tersebut diposting melalui blog gratisan atau situs-situs kecil yang memang dibuat untuk memeras.
"Kami tahu hal ini bukan menjadi solusi revenge porn, karena kami tak bisa menghapus foto tersebut dari situsnya. Tapi kami berharap menghilangkannya dari pencarian akan sangat membantu," tambah Singhal melalui blog resmi Google.
Kebijakan tersebut memang bukanlah sesuatu yang baru. Awal tahun ini Twitter sudah menerapkan aturan tersebut yang memungkinkan untuk melakukan sensor, atau penanguhan akun yang dianggap merugikan.
Situs Reddit juga sama. Mereka mulai ketat menyensor setelah banyak foto bugil seleberiti yang bocor.
(eno)