Perusahaan Teknologi Bersatu Buat Format Video Bebas Royalti

Aditya Panji | CNN Indonesia
Jumat, 04 Sep 2015 21:58 WIB
Amazon, Cisco, Google, Intel, Microsoft, Mozilla, dan Netflix, mengumumkan pembentukan Alliance for Open Media untuk mengembangkan generasi baru format video.
Ilustrasi menonton video. (Dok. Thinkstock/TrentVino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan teknologi besar seperti Amazon, Cisco, Google, Intel, Microsoft, Mozilla, dan Netflix, mengumumkan pembentukan aliansi open source baru bernama Alliance for Open Media yang akan mengembangkan generasi baru format video.

Mereka menargetkan sebuah format video yang bebas royalti sampai codec yang lebih baik dari format sebelumnya, dan bisa bekerja pada banyak platform.

Selama ini perusahaan besar maupun koalisi bersaing untuk membangun teknologi baru, tak terkecuali teknologi format video. Si penemu format yang paling canggih akan mendapatkan royalti dari pihak-pihak yang memakai teknologinya, seperti MPEG LA, perusahaan asal Denver, Colorado, AS, yang melisensikan paten untuk menggunakan MPEG-2, MPEG-2, MVC, sampai HEVC.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mozilla mencatat, alasan membentuk aliansi ini bukan hanya untuk berbagi teknologi, tetapi juga "menjelaskan jenis analisis paten yang diperlukan untuk membangu codec video generasi berikutnya yang bebas royalti."

Sejauh ini tercatat Mozilla memiliki teknologi format video Daalam Cisco memiliki Thor, dan Google punya VP9 dan 10.

Proyek pertama aliansi ini adalah menciptakan spesifikasi codec video baru yang didasarkan pada pekerjaan yang sebelumnya telah dikerjakan para anggota.

Mereka berharap bisa membuat format yang terbuka, dioptimalkan untuk web dan mampu menghemat kuota Internet. Format yang mereka temukan bakal diperbolehkan agar dipakai pada kegiatan komersial dan non-komersial.

Jika teknologi mereka bisa digunakan secara komersial tanpa royalti, hal itu akan menguntungkan bagi Amazon dan Netflix yang menyediakan layanan streaming video.

Kelompok ini berencana menerbitkan kode pemrograman format video di bawah lisensi Apache 2.0 dan akan beroperasi di bawah aturan paten W3C, yang berarti para anggota akan membebaskan royalti. (adt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER