Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen mobil listrik Tesla Motors sedang bersengketa hukum dengan mantan karyawannya yang dituding melakukan pencurian informasi dan membocorkannya di Internet.
Nima Kalbasi, 28 tahun, dijerat dengan tuduhan mengakses akun email manajer, kemudian membocorkan evaluasi karyawan dan mempublikasikan informasi rahasia di situs web.
Kalbasi "mencoba untuk merusak reputasi dan kredibilitas Tesla dengan membuat komentar palsu dan menyesatkan," tulis Federal Bureau of Investigation (FBI) dalam sebuah pernyataan, Kamis (3/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalbasi sebelumnya bekerja di Tesla sebagai teknisi untuk urusan kelistrikan pada kendaraan. Ia bekerja untuk kantor Tesla di Palo Alto, California, Amerika Serikat.
Pria asal Kanada itu kemudian ditangkap di Vermont, Amerika Serikat, pada 24 Agustus lalu. Ia muncul di Pengadilan Distrik San Jose pada 27 Agustus 2015.
Pengacara Kalbasi menolak berkomentar, begitu juga dengan Tesla yang tidak segera menanggapi permintaan wawancara Reuters.
Jika terbukti bersalah, Kalbasi bakal menghadapi hukuman maksimal lima tahun penjara untuk dua tuduhan kejahatan di atas.
(adt/eno)