Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pria asal Latvia mengaku bersalah pada Jumat (4/9) karena terlibat dalam skema penyebaran program jahat komputer atau virus yang menginfeksi lebih dari 1 juta komputer di seluruh dunia dan menyebabkan kerugian puluhan juta dollar.
Dennis Calovskis, 30 tahun, mengaku bersalah di pengadilan federal Manhattan, New York, Amerika Serikat, atas persekongkolan penyusupan virus komputer.
Ia pun mengaku telah disewa untuk menyusun kode pemrograman komputer untuk membuat virus yang dijuluki Gozi. “Saya tahu apa yang saya lakukan adalah melawan hukum,” kata Calovskis di pengadilan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Calovskis diekstradisi dari Latvia pada Februari lalu. Sebelumnya ia ditangkap pada November 2012 dan telah ditahan selama 10 bulan di penjara.
Baca juga:
Uber Rekrut Dua Peretas Mobil Jeep
Pria yang telah berada di tahanan AS sejak ekstradisinya, sepakat untuk tidak mengajukan banding untuk hukum penjara selama dua tahun. Tetapi Calovskis akan menjalani hukuman penjara di Latvia mulai 14 Desember 2015.
Virus Gozi ditemukan pada 2007. Ia dirancang untuk mencuri informasi pribadi rekening bank kemudian membobol uang dengan informasi si korban.
Keberadaan Gozi di komputer korban dahulu hampir tidak terdeteksi.
Ketika pemerintah Amerika Serikat mengumumkan kerugian akibat Gozi pada 2013 lalu, lebih dari 1 juta komputer di seluruh dunia telah terinfeksi, termasuk 40 ribu komputer di Amerika Serikat dan lebih dari 160 di antaranya milik badan antariksa NASA.
Dakwaan terhadap Calovskis dibuka pada Januari 2013 bersamaan dengan pengumuman jaksa yang mendakwa Nikita Kuzmin, pencipta virus Gozi asal Rusia, dan Mihai Ionut Paunescu asal Rumania, ang dituduh menjalankan distribusi virus.
Jaksa mengatakan Kuzmin adalah dalam operasi ini. Ia juga menjalankan bisnis menjual virus ke penjahat siber yang berniat mengambil keuntungan finansial.
Sementara Calovskis yang tinggal di Riga, Latvia, berperan membantu mengembangkan kode untuk meningkatkan efektivitas dan mengubah tampilan situs web milik bank yang menjadi target.
Kuzmin yang telah ditangkap pada 2010 mengaku bersalah pada Mei 2011.
Paunescu ditangkap di Rumania pada Desember 2012, tetapi menurut juru bicara Kejaksaan Manhattan Preet Bharara, sampai saat ini ekstradisi Paunescu masih tertunda.
(adt)