Setelah Gojek dan GrabBike, Kini Ada Blujek

Trisno Heriyanto | CNN Indonesia
Kamis, 17 Sep 2015 16:11 WIB
Setelah Gojek, GrabBike, kini giliran Blujek. Aplikasi sejenis yang menawarkan pemesanan ojek motor melalui aplikasi di kawasan Jadetabek.
Puluhan pengemudi Blujek berkumpul di acara peresmian aplikasi BlueJek, Kamis (17/9). CNN Indonesia/Trisno heriyanto
Jakarta, CNN Indonesia -- Memesan ojek berbasis aplikasi memang sedang tren. Berbagai layanan sejenis pun muncul. Setelah Gojek dan GrabBike, kini Blujek secara resmi hadir di kawasan Jadetabek.

Kehadiran Blujek sebenarnya sudah ramai beberapa pekan lalu. Dengan mengambil nama depan “Blu” banyak yang pengguna yang berpikir ini adalah anak usaha baru perusahaan transportasi BlueBird. Tapi nyatanya tidak.

"Blu berasal dari kata blusukan, sementara Jek ya berarti ojek," kata Garrett Kartono, satu dari dua pendiri Blujek.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Blujek punya cara kerja yang mirip dengan aplikasi sejenis lainnya. Pengguna melakukan order lewat aplikasi, kemudian order tersebut akan ditangkap oleh salah satu pengemudi Blujek yang tersedia.

Pola penentuan tarif pun sama. Untuk 5 kilometer pertama pengguna akan dikenakan Rp 20 ribu, dan tiap kilometer berikutnya akan dihitung Rp 4 ribu.

Layanan yang ditawarkan Blujek pun tak ada bedanya dengan Gojek. Ada Blu-Rider sebagai jasa transportasi, Blu-Pick untuk jasa kurir, Blu-Shop untuk yang mau titip belanjaan dan Blu-Menu untuk mengantarkan makanan.

Meski layanan mereka, cara kerja, dan sistem order yang sama, Blujek enggan disebut jika mereka mengadopsi mentah-mentah ide Gojek.

“Kami hanya punya visi dan misi yang sama (dengan Gojek) yakni menyediakan alternatif transportasi untuk warga,” ujar Garrett, di restoran Three Monkey di kawasan Kebayoran Baru, Kamis (17/9).

Garrett Kartono (kiri) dan Michael Manuhutu (kanan) keduanya adalah pendiri aplikasi BluJek (CNN Indonesia/Trisno heriyanto)

Siapa di Balik Blu-Jek?

BluJek merupakan produk dari PT. BluJek Indonesia. Menurut Garrett, perusahaan ini ia dirikan sekitar 4-5 bulan lalu. Aplikasinya pun dibuat bersamaan dengan berdirinya perusahaan.

BluJek, seperti ojek berbasis aplikasi lain, ingin mengajak para pengojek pangkalan untuk bergabung dengan layanan mereka. Hingga kini ada sekitar 10 ribu ojek yang siap bergabung.

“Hari pertama ini ada 1.000 pengemudi yang kami aktifkan, minggu depan akan ada seribu lagi, dan seribu di minggu berikutnya. Totalnya ada tiga ribu yang siap kami terjunkan, sisa menunggu proses,” jelas Garrett.

Seperti Gojek, Garrett mengaku bahwa BluJek adalah 100 persen aplikasi lokal. Modalnya pun modal sendiri, belum mendapat suntikan dana dari investor mana pun. “Kalau ada investor yang mau bergabung tentu kami sangat terbuka,” katanya.

Aplikasi BluJek rencananya akan dirilis sore ini, Kamis 17 September 2015 di Google Play Store. Dan untuk sementara BluJek akan melayani order di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi.

(eno/adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER