Disparitas Harga Internet Telkomsel Tak Sampai 100 Persen

Aditya Panji | CNN Indonesia
Rabu, 23 Sep 2015 16:43 WIB
Telkomsel mengatakan disparitas tarif Internet sekarang antara yang termurah dan termahal adalah 60 persen, dari 110 persen sebelumnya.
Petugas memeriksa jaringan base transceiver station (BTS) milik Telkomsel di BTS Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Selasa, 5 Mei 2015. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Jakarta, CNN Indonesia -- Persentase kesenjangan tarif Internet yang dibanderol Telkomsel antara kota Jakarta dengan wilayah Papua kini tidak lagi berbeda 100 persen, karena penyedia layanan seluler terbesar itu telah menurunkan tarif Internet mereka per 11 September 2015.

Telkomsel membedakan harga tarif Internet berdasarkan 12 zona, yang didasarkan atas besaran biaya penggelaran dan pemeliharaan jaringan yang berbeda-beda, serta tingkat kesulitan dan komponen biaya lain yang dibutuhkan untuk menggelar layanan di daerah.

Dahulu, disparitas tarif antara zona 1 (meliputi Jabar, Jateng, Jatim, Bali, NTB) dengan zona 12 (Maluku dan Papua), mencapai 110 persen. Kini, disparitas zona termurah dengan yang termahal adalah 60 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Contohnya, untuk paket Flash kuota 2 GB di zona 1 dihargai Rp 65.000 dan sekarang di zona 12 harganya menjadi Rp 100.000. Sebelumnya, harga di zona 12 untuk kuota yang sama mencapai Rp 120 ribu.

Vice President Corporate Communications Telkomsel, Adita Irawati mengatakan, perubahan tarif ini merupakan bagian dari proses review tarif paket Flash yang dilakukan secara reguler.

"Perubahan berlaku untuk paket Flash, meliputi paket volume base 12 zona, dan hanya berlaku untuk pelanggan KartuAs dan Simpati," kata Adita kepada CNN Indonesia, Rabu (23/9).

Telkomsel telah menyerahkan laporan penurunan tarif ini kepada Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Komisioner BRTI Bidang Hukum, I Ketut Prihadi Kresna mengatakan, penurunan tarif dimulai dari 4,3 persen hingga 34 persen yang disesuaikan dengan tarif dan zonanya.

"Penurunan tarif terbesar terjadi di zona 12 sebesar 15 persen sampai 34 persen," kata Ketut kepada CNN Indonesia.

Menurutnya, Telkomsel telah memangkas perbedaan tarif antara yang termurah dengan yang termahal. Ia berharap harga itu bisa diturunkan lagi sesuai evaluasi rutin yang dilakukan.

"Semoga juga ada operator lain yang masuk ke daerah-daerah lain sehingga ada kompetisi dan membuat harga lebih murah," harap Ketut. (adt/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER