Jakarta, CNN Indonesia -- PT Smartfren Telecom tengah mengembangkan aplikasi untuk mengoptimalkan penggunaan layanan 4G LTE Advanced di Tanah Air. Salah satunya, aplikasi dengan memanfaatkan teknologi Voice Over Long Term Evolution (VoLTE)
Chief Brand Officer Smartfren Roberto Saputra mengungkapkan VoLTE memungkinkan pengguna melakukan komunikasi yang kaya karena melakukan panggilan suara sampai panggilan video berbasis data. Aplikasi serupa sudah beredar di Korea Selatan di mana masyarakatnya kerap melakukan
video call dengan lawan bicara.
"Pada saat kita komunikasi di LTE lewat data kita bisa lakukan berbagai macam seperti
sharing foto, saya bisa kirim musik yang saya dengar, saya bisa
real time memberikan
point of view saya, apa yang saya lihat dan itu luar biasa," kata Roberto kepada awak media di Gwangju, Korea Selatan, Selasa (6/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu operator di dunia yang sudah mengimplementasikan layanan VoLTE adalah LGUPlus di Korea Selatan. Sementara itu, di Amerika Serikat sendiri baru diujicoba.
"Kalau kita mesti tunggu. Soalnya, kalau teknologi itu tergantung lagi
network sama
device. Itu dua-duanya berkaitan,
network mendukung
device. Karena VoLTE harus bicara dengan sesama VoLTE, mesti
pairing," ujarnya.
Sementara itu, konsumen di Indonesia masih belum memahami penggunaan 4G mengingat mobile internet masih digunakan sebagian besar untuk media sosial.
"Layanan 3G ini sudah cukup sebenarnya, kecepatan 1-2 Mbps untuk media sosial sudah cukup lah. Makanya kita lagi
encourage lebih banyak penggunaan video," ujarnya.
Smartfren sendiri tahun depan sudah berencana untuk meluncurkan perangkat
carrier aggregator di mana bisa mengadopsi standar pengantaran data Time Division Duplex (TDD) dan Frequency Division Duplex (FDD). Efeknya, kecepatan berselancar dunia maya bisa terdongkrak.
Selanjutnya, Roberto masih menanti waktu yang tepat untuk meluncurkan aplikasi baru tersebut di Tanah Air.
"Ada trik yang harus dipunyai karena kalau terlalu
early diluncurkan masih banyak
bug-nya, masih terlalu mahal. Nanti bingung akhirnya tidak berkembang,"ujarnya.