Jakarta, CNN Indonesia -- Fisikawan ternama Stephen Hawking mengkhawatirkan kesenjangan ekonomi akan semaking renggang setelah banyak pekerjaan yang dikerjakan secara otomatis oleh robot atau kecerdasan buatan, dan pemilik mesin yang kaya menolak untuk berbagi kekayaan
Saat ini, banyak sektor industri seperti perakitan yang telah mengganti tenaga manusia dengan tenaga mesin. Di sektor
e-commerce juga demikian, pencatatan transaksi yang sebelumnya dilakukan secara manual oleh manusia, kini dapat terekam otomatis berkat susunan kode pemrograman yang membuat kecerdasan buatan.
"Jika mesin menghasilkan segala sesuatu yang kita butuhkan, hasilnya akan tergantung pada bagaimana hal-hal itu didistribusikan," kata Hawking dalam sebuah sesi wawancara Ask Me Anything di forum online Reddit, Kamis (8/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hawking menjelaskan ada dua kemungkinan bagaimana kekayaan ini didistribusikan. Pertama, setiap orang dapat menikmati kehidupan yang lebih sejahtera jika pemilik mesin rela membagikan hasil dari kehebatan mesin itu.
Kedua, kebanyakan orang juga dapat berakhir miskin jika pemilik mesin melakukan redistribusi kekayaan yang menguntungkan dirinya atau kelompoknya sendiri.
"Sejauh ini, tren tampaknya menuju pilihan kedua, dengan arus teknologi yang terus meningkatkan ketimpangan," jelas Hawking.
Di masa kini, perusahaan dengan teknologi informasi yang canggih, rela melakukan investasi besar untuk membeli sistem atau robot yang memungkinkan perusahaan menekan jumlah pekerja manusia.
Di tahap ini pula, perusahaan hanya membutuhkan pekerja dengan keterampilan mendalam untuk menunjang operasional yang belum mampu dilakukan oleh sistem atau robot.
(adt)