Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat robotik nirawak New Horizons belum selesai bercerita tentang Pluto. Selain mengungkap bahwa langit planet kerdil ini sebagian berwarna biru, ditemukan juga es di sana warna merah.
New Horizons beberapa waktu lalu sengaja mengeksplorasi Pluto dari sisi yang berlawanan dengan Matahari. Jika kita berdiri seperti biasa di permukaan Pluto, langit kemungkinan terlihat warna abu-abu kemerahan.
Mengutip Popular Science, nyatanya sebagian angkasa Pluto ketika Matahari terbit dan terbenam memiliki warna biru karena ada komposisi atmosfer Pluto yang menyebarkan cahaya biru. Ini cukup mengejutkan para peneliti.
"Warna biru yang menakjubkan itu mengungkap soal ukuran dan komposisi partikel kabut atmosfer," tulis salah satu peneliti tim New Horizons, Carly Howett dalam keterangan pers.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia melanjutkan, "langit biru Pluto adalah hasil dari penyebaran cahaya Matahari oleh partikel yang sangat kecil. Di Bumi, partikel tersebut adalah molekul nitrogen yang sangat kecil. Kebetulan partikelnya lebih besar di Pluto, kami menyebutnya tholin."
Seperti yang sudah pernah diberitakan sebelumnya, tholin menurut para peneliti, terbentuk dari sinar Matahari yang menabrak gas metana dan nitrogen di atmosfer Pluto, sehingga memberi daya reaksi kimia yang kemudian menciptakan senyawa kompleks -- yakni tholin.
Tholin sebelumnya menjadi penjelasan para peneliti mengenai alasan mengapa Pluto berwarna merah kecokelatan.
Tak hanya itu, New Horizons juga mengungkap sebagian air es membentang di permukaan Pluto yang terbuat dari nitrogen dan metana.
Air es tersebut nyatanya berwarna merah.
"Saya terkejut mengetahui air es itu sangat merah," ucap salah satu anggota peneliti New Horizons, Silvia Protopapa.
Protopapa menjelaskan, tim New Horizons sampai saat ini belum bisa mengetahui lebih lanjut korelasi antara air es dan zat pewarna tholin di permukaan Pluto.
(tyo)