Pepsi Ikut Bikin Ponsel Android Harga Rp 2,8 Juta

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Selasa, 13 Okt 2015 10:15 WIB
Perusahaan makanan dan minuman Pepsi mengekspansi bisnis dengan membuat ponsel pintar Android di China namun hanya melisensikan merek ke pemanufaktur di sana.
Kemasan kaleng minuman Pepsi untuk dijual di Carlsbad, California, pada 7 Februari 2012. (REUTERS/Mike Blake)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan Pepsi yang punya bisnis inti di bidang makanan dan minuman, melakukan ekspansi ke bisnis teknologi dengan produk ponsel pintar namun hanya melisensikan merek kepada pihak ketiga.

Ponsel pintar dari Pepsi ini akan meluncurkan ponsel pintar dengan nama Pepsi P1 pada 20 Oktober esok di pasar China. Ponsel ini berjalan dengan sistem operasi Android 5.1 dan dibanderol seharga US$ 205 atau sekitar Rp 2,8 juta.

"Tersedia hanya di pasar China. Upaya ini mirip dengan produk Pepsi global berlisensi terbaru meliputi pakaian dan aksesori," kata juru bicara Pepsi dalam sebuah email dengan Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Nokia Lisensikan Merek ke Perakit iPhone

Dalam upaya ekspansi ke bisnis ponsel pintar, Pepsi telah memberi lisensi merek dagang beserta logo kepada pemanufaktur ponsel yang berbasis di China, tetapi mereka tak menyebut nama perusahaan yang jadi mitranya. Perusahaan tersebut juga dipercaya Pepsi untuk memasarkan produk P1.

Sejauh ini Pepsi tak memiliki rencana untuk masuk ke bisnis manufaktur ponsel.

Ponsel P1 didesain dengan layar seluas 5,5 inci resolusi 1080p.  Dapur pacunya didukung oleh prosesor 1,7 GHz, RAM 2 GB, dan memori internal 16 GB.

P1 dilengkapi dengan kamera belakang beresolusi 13 MP dan 5 MP untuk kamera depan, serta kapasitas baterai 3000 mAh.

Sejumlah perusahaan besar telah melakukan lisensi merek dagang kepada pemanufaktur asal China. Nokia, misalnya, telah melisensikan merek dagang dan mempercayakan pemasaran tablet Android Nokia N1 kepada Foxconn. Nokia dalam hal ini memberikan desain dan menentukan spesifikasi teknis, kemudian Foxconn merakit tablet N1 itu.

Produsen alat elektronik Sharp juga melakukan hal serupa dalam bisnis televisi di pasar Amerika. Perusahaan asal Jepang tersebut melisensikan merek televisi Aquos di Amerika kepada perusahaan Hisense asal China.

Langkah ini dilakukan Sharp untuk menekan keuangan, setelah mereka mengalami kerugian lebih dalam dari perkiraan untuk bisnis layar ponsel pintar yang lesu. (adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER