Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan telah memblokir empat domain aplikasi 'narkoba digital', I-Doser. Hal itu dilakukan menyusul keresahan masyarakat akibat beredarnya informasi terkait sensasi psikologis yang timbul dari aplikasi tersebut.
"Mengingat informasi ini telah menimbulkan keresahan masyarakat, maka kemenkominfo sementara ini telah meminta kepada ISP (Internet Service Provider) agar memfilter empat nama domain agar tidak dapat diakses oleh publik," kata Kepala Pusat Hubungan Masyarakat Kemenkominfo Ismail Cawidu melalui keterangan resmi yang diterima CNN Indonesia, dikutip Rabu (14/10).
Adapun keempat situs yang diblokir adalah i-doser.com, idoseraudio.com; idosersofware.com dan istoner.com.
Ismail mengungkapkan pemblokiran masih bersifat sementara. Keputusan apakah pemblokiran akan dilakukan permanen atau akan dibuka kembali baru akan diambil pada rapat anggota Panel Forum Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif (Forum PSIBN) yang akan digelar pada Jumat (16/10) lusa.
"Pemblokiran ini masih bersifat sementara, dan selanjutnya rapat anggota Panel terkait hal tersebut yang akan dilaksanakan pada hari Jumat akan mengambil keputusan apakah (keempat domain, red) diblokir permanen atau dibuka kembali," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Menkominfo Rudiantara telah meminta pegawai Kemenkominfo untuk mengecek soal I-Doser. Jika dirasa memberi efek buruk, maka akan dibawa ke tim Forum PSIBN untuk diputuskan apakah perlu diblokir atau tidak.
"(I-Doser, red) ini bukan barang narkoba. Tapi kalau meresahkan masyarakat kita harus ambil keputusan secepatnya," ujarnya, Selasa (13/10) kemarin.
Sementara itu, Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam keterangan resminya telah menyatakan gelombang audio binaural I-Doser tidak termasuk dalam golongan Narkotika.
Pasalnya, Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 mendefinisikan Narkotika sebagai zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
(tyo)