Terkait Sensor, Apple Matikan Layanan News di China

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Kamis, 15 Okt 2015 18:56 WIB
Sejak sistem operasi iOS 9 tersedia, ada layanan baru bernama News dari Apple. Tapi layanan ini ditutup oleh Apple di China.
Ilustrasi (CNN Indonesia/Reuters/Damir Sagolj)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak tersedianya sistem operasi iOS 9, Apple menyediakan aplikasi bawaan bernama News untuk perangkat mobile-nya. Semua pengguna di seluruh dunia bisa menikmatinya, kecuali China.

"Can't refresh right now. News isn't supported in your current region," begitu 'sambutan' yang muncul di layar depan aplikasi News saat dibuka oleh para pengguna basis Negeri Tirai Bambu itu.

New York Times mewartakan, Apple telah mematikan layanan News di China lantaran aturan sensor yang ketat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

News dari Apple sengaja dikembangkan untuk menjadi majalah dan koran digital bagi para konsumen. Alih-alih menikmati deretan berita dari banyak sumber, warga China malah tak bisa mengaksesnya.

Aplikasi News dari Apple itu konsepnya kumpulan berita-berita yang terkumpul dari berbagai sumber, layaknya aplikasi Flipboard atau Feedly. News diluncurkan pada Juni lalu untuk pengguna di Amerika Serikat.

Pihak Apple tidak memberi tanggapan soal berita ini.

Diketahui China kini menjadi pasar besar kedua bagi Apple setelah kampung halamannya sendiri, khususnya produk ponsel pintar iPhone.

Penjualan iPhone kuartal pertama di Tiongkok pada 28 Januari 2015 kemarin mencapai US$16,144 miliar atau sekitar Rp201 triliun. Angka tersebut menciptakan kenaikan sebesar 157 persen dari kuartal keempat dan 70 persen tahun 2014 lalu.

Sembilan bulan pertama dalam tahun fiskal Apple, lebih dari US$46 miliar penjualan Apple berasal dari China, termasuk Hong Kong dan Taiwan. Angka tersebut diklaim menyumbang lebih dari 25 persen keseluruhan penjualan, yaitu US$182,2 miliar. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER