Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok peretas diperkirakan telah mencuri sebanyak 5,6 juta catatan sidik jari pegawai Departemen Pertahanan dan pegawai negeri sipil Amerika Serikat yang lain.
Dari jumlah catatan sidik jari tersebut, sekitar 4,5 juta data di antaranya telah dilaporkan sebelumnya yang diduga adalah milik pegawai negeri sipil Kantor Manajemen Personalia dan Departemen Pertahanan AS.
Data pencurian informasi pribadi ini terus diperbarui oleh pemerintah AS, karena diduga serangan terjadi sudah lama dan sampai sekarang masih terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah setempat mengakan jumlah pegawai negeri sipil yang terkena pencurian data ini mencapai 21,5 juta orang.
Berita terbaru ini dikabarkan menjelang kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Washington, untuk menemui Presiden AS Barack Obama.
Pemerintah AS menuding China telah mensponsori para peretas untuk menyerang sistem komputer milik perusahaan maupun pemerintah AS.
(adt)