Walau Bisa, Snapchat Enggan Sebarkan 'Foto Nakal' Penggunanya

Marry Marsela | CNN Indonesia
Rabu, 04 Nov 2015 18:05 WIB
Tak sedikit pengguna yang memanfaatkan Snapchat untuk membagikan foto nakal yang bersifat pribadi. Padahal foto ini bakal bermuara di satu tempat.
Tak sedikit pengguna yang memanfaatkan Snapchat untuk membagikan foto nakal yang bersifat pribadi. Padahal foto ini bakal bermuara di satu tempat. (Photo by Kevork Djansezian/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Snapchat telah menjadi salah satu platform yang paling digemari dengan oleh anak muda untuk merekam video atau mengambil gambar konyol, atau bahkan yang bersifat pribadi tiap harinya.

Tapi, pernahkah terpikir akan berujung ke manakah semua data-data terkait privasi kita ini?

Snapchat memiliki pengaturan Privacy Policy, yang menjelaskan terkait kebijaksanaan privasi pengguna. Namun, kebijakan ini terkesan membingungkan. Dalam Terms of Service, ada cuplikan pernyataan yang cukup menimbulkan banyak pertanyaan:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anda memberikan Snapchat lisensi yang bersifat mendunia, abadi, bebas-royalti, dapat diberi sublisensi, dan lisensi yang dapat ditransfer untuk menampung, menyimpan, menampilkan, melipatgandakan, memodifikasi, mengadaptasi, mengedit, mengeluarkan, membuat turunan dari karya yang ada, menampilkan kepada publik, menyiarkan, mendistribusikan, menggabungkan dengan perusahaan lain, mempromosikan, memamerkan, serta memperlihatkan kepada publik setiap konten dalam berbagai bentuk dan dalam atau dari semua jenis media atau berbagai metode distribusi."


Dari cuplikan ini terlihat bahwa sepertinya Snapchat mendapatkan keuntungan yang begitu besar dengan menjadi pemilik semua data-data yang dibagikan pengguna pada aplikasi ini, sekaligus bisa saja menggunakan data-data tersebut untuk kepentingan tertentu.

Terkait hal ini, mungkin muncul pikiran negatif di dalam benak bahwa mungkin saja Snapchat bisa menyebarluaskan berbagai video atau foto yang menjadi privasi seseorang.

Tapi, tidak perlu khawatir. Lebih lanjut dijelaskan dalam Privacy Policy bahwa semua pesan akan secara otomatis dihapus dari server Snapchat ketika mereka telah mendeteksi bila data telah dilihat atau telah kadaluarsa.


"Kami ingin menerangkan bahwa Privacy Policy dan pengaturan privasi masing-masing pengguna dapat membatasi lingkup lisensi Snapchat dan komukasi personal kita akan tidak terpengaruh," tanggapan dari Snaptchat yang ditulis dalam ShorList.

Perjanjian lisensi yang baru diperbaharui pada 28 Oktober 2015 ini juga menjelaskan bahwa peraturan dalam Snapchat bersifat wajib, khususnya bila pengguna ingin menggunakan fitur 'Live Stories', di mana aplikasi Snapchat mengumpulkan semua foto dan video yang sudah kita bagikan dan menggabungkannya menjadi satu.


Namun, sekalipun terdapat pengaturan kebijakan privasi dalam Snapchat, kita tetap harus menjadi pengguna yang bijak. Kita seharusnya lebih berhati-hati dalam mengunggah dan membagikan berbagai data, baik gambar ataupun video, apalagi yang berkaitan dengan privasi.

Sejauh ini belum ada jaminan yang pasti apakah sistem kebijakan privasi dari Snapchat benar-benar menjaga data setiap penggunanya dengan baik. Foto-foto atau video terkait privasi yang kita bagikan melalui media sosial mungkin saja bisa menjadi objek yang disebarluaskan secara online melalui internet.

(eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER