Jakarta, CNN Indonesia -- Pangeran Arab Saudi, Al-Waleed bin Talal, bersama perusahaan investasinya menggelar pembicaraan dengan para petinggi penyedia layanan pesan instan Snapchat pada Minggu (8/3) untuk membahas potensi investasi.
Pertemuan ini dihadiri oleh Chief Executive Officer Snapchat, Evan Spiegel, dan Chief Strategy Officer Imran Khan. Belum diketahui nilai investasi yang bakal digelontorkan oleh Al-Waleed.
"Agenda diskusi membicarakan masa depan kerja sama bisnis potensial antara Kingdom Holding dan Snapchat di bidang teknologi," tulis Kingdom Holding dalam sebuah pernyataan. Perusahaan ini 95 persen sahamnya dimiliki oleh Al-Waleed.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:
Kisah Berliku Tiga Pemuda Pendiri SnapchatPangeran Al-Waleed telah melakukan investasi di sejumlah perusahaan berbasis internet dan teknologi. Sebelumnya ia berinvestasi di media sosial Twitter dan perusahaan jual beli online JD.com asal Tiongkok.
Snapchat didirikan pada September 2011 oleh Evan Spiegel yang kini berusia 25 tahun. Kala itu ia dibantu oleh dua teman di Stanford University, yaitu Reggie Brown dan Bobby Murphy (27 tahun).
Perusahaan yang berbasis di Los Angeles, California, Amerika Serikat, itu menyediakan layanan berkirim foto atau video yang akan hilang beberapa detik setelah penerima melihat pesan tersebut.
Sejak awal tahun ini, Snapchat berupaya mengumpulkan investasi baru sebesar US$ 500 juta atau sekitar Rp 6,4 triliun dari sejumlah investor.
Pendanaan kali ini diprediksi akan membuat nilai perusahaan Snapchat melonjak jadi US$ 19 miliar atau sekitar Rp 242,7 triliun dari sebelumnya US$ 16 miliar.
Para pemimpin perusahaan itu pun berupaya putar otak agar layanan mereka bisa menghasilkan uang dengan cara membuka lapak iklan. Ini dilakukan agar mereka dapat bertahan hidup sekaligus bersaing dengan WhatsApp, Viber, serta ada Line, KakaoTalk, dan WeChat yang notabene laris di kawasan Asia.
(adt)