Bos Facebook Terseret Kasus Hate Speech di Jerman

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Rabu, 11 Nov 2015 17:08 WIB
Jaksa penuntut di Jerman telah melayangkan perintah untuk investigasi bos Facebook untuk kawasan Eropa, Martin Ott terkait publikasi hate speech.
Jaksa penuntut di Hamburg, Jerman telah melayangkan perintah untuk investigasi bos Facebook untuk kawasan Eropa, Martin Ott terkait publikasi hate speech. (Justin Sullivan/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ujaran kebencian atau hate speech di dunia maya memang semakin marak. Tak hanya di Indonesia, namun para politikus dan selebriti di Jerman menyuarakan keprihatinan mereka mengenai kemunculan komentar dari para xenofobia di media sosial seperti Facebook, terlebih Jerman sedang berupaya mengatasi gelombang 1 juta pengungsi.

Martin Ott yang menjabat sebagai managing director untuk Eropa Utara, Tengah, dan Timur untuk Facebook baru-baru ini akan diperiksa lebih lanjut oleh pengadilan sebab dinilai gagal menyingkirkan konten yang mengandung ujaran kebencian.

"Baru di tahap awal sekali," ucap juru bicara jaksa penuntut, mengutip The Guardian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kanselir Jerman, Angela Merkel mendorong Facebook untuk mengatur soal hate speech lebih teliti lagi di 2015 ini.


Sementara Menteri Peradilan di sana juga berencana menugaskan tim khusus yang bekerja sama dengan jejaring sosial seperti Facebook dan penyedia layanan internet (ISP) semata-mata untuk mengidentifikasi publikasi kriminal secara cepat agar segera ditindaklanjuti.

Pihak Facebook mengatakan perusahaan tidak akan memberi tanggapan soal investigasi terhadap Ott.

"Namun menurut kami tuduhan ini minim manfaat dan tidak ada pelanggaran terhadap hukum Jerman oleh Facebook ataupun karyawan perusahaan," begitu pernyataan dari Facebook.

Sebelumnya, pada Oktober jasa penuntut Jerman juga melayangkan perintah investigasi terhadap tiga manajer Facebook karena masalah yang sama.

Masalah hate speech tak cuma menjadi hal besar di Jerman, namun di Indonesia juga sama.


Beberapa waktu lalu, penggiat media sosial Enda Nasution menilai para netizen di Indonesia perlu dibekali dengan segudang informasi dan edukasi literasi tentang hate speech, mengingat pertumbuhan penggunaan media sosial akan semakin meningkat.

Ia menakar, di Indonesia saat ini masih sekitar 30 persen penggunaan media sosial. Angka tersebut akan terus naik dari tahun ke tahun karena kita hidup di era digital.

Menurutnya, di ranah media sosial hate speech masih berada di batasan sulit sebab banyak netizen yang berpikiran bahwa sifatnya bebas untuk mengeluarkan opini, kritik, hingga nyinyir terhadap sesuatu.

Maka Enda berpendapat, masyarakat perlu diedukasi mengenai apa pengertian dari hate speech itu sendiri agar tak rancu dengan free speech atau kebebasan berpendapat, tanpa menghilangkan rasa bahwa berpendapat memang tak selalu harus positif sifatnya.

(eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER