Jakarta, CNN Indonesia -- Pengelola jaringan hotel Hilton Worldwide Holdings mengatakan, Selasa (24/11), bahwa pihaknya telah mengidentifikasi program jahat komputer atau malware di beberapa sistem pembayaran yang berpotensi mencuri informasi pribadi konsumen.
Hal ini diungkap Hilton setelah dilakukan penyelidikan pihak ketiga, di mana dilaporkan peretas tersebut mengincar informasi pribadi kartu pembayaran tertentu.
Menurut Hilton, informasi pribadi tersebut bisa berupa nama pemegang kartu, nomor kartu pembayaran, kode keamanan, dan tanggal kedaluwarsa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedanti demikian, perusahaan menambahkan, informasi yang ditargetkan ini tidak termasuk alamat dan nomor identifikasi pribadi (PIN).
Hilton mengatakan, pelanggan yang menggunakan kartu pembayaran di jaringan hotel Hilton dalam periode 17 pekan, mulai dari 18 November ke 5 Desember 2014 atau 21 April sampai 27 Juli 2015, disarankan memeriksa laporan bank mereka.
Hilton tidak memberikan rincian tentang jumlah kartu penbayaran yang berpotensi dicuri informasi pribadinya.
Kabar ini muncul kurang dari sepekan setelah pengelola hotel Starwood Hotels & Resorts Worldwide, melaporkan bahwa 54 hotelnya di Amerika Utara telah terinfeksi malware yang dirancang untuk mengumpulkan data kartu pembayaran.
(adt/eno)