Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan sopir Gojek di Bandung melakukan unjuk rasa di depan Kantor Walikota Bandung, setelah Gojek melakukan pembekuan dan mengenakan denda terhadap sejumlah akun sopir.
Detikcom melaporkan, ada sekitar 17 ribu akun yang dibekukan dari sekitar 35 ribu mitra pengemudi Gojek di Bandung. Hal ini membuat sejumlah pengemudi tidak dapat beroperasi dan mencari uang dari mengojek.
Salah seorang sopir yang dibekukan akunnya adalah Johan (26 tahun) yang merima pesan pemberitahuan dari Gojek yang mengatakan ia melakukan kecurangan berupa order fiktif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Katanya melanggar dan saya disuruh bayar denda dikirim ke rekening BCA. Bukti rekeningnya dibawa ke CS untuk membuka
suspend," ujar Johan seperti dikutip dari Detikcom.
Johan merasa tak melakukan kecurangan order fiktif karena ia menerima order secepatnya agar bisa mengantar penumpang dan mendapatkan bayaran.
Dalam aksi unjuk rasa ini, para pengemudi mencoret-coret atribut Gojek dengan car semprot warna hitam. Teks bertuliskan Gojek pada bagian punggung jaket diberi tanda silang.
Koordinator pengemudi Gojek di Bandung, Sulaiman, meminta perusahaan untuk membuka kembali akun mereka agar bisa beroperasi seperti biasa.
"Kami minta dibukakan
suspend, karena teman-teman kami yang ingin mengambil uang hasil jerih keringatnya tidak bisa. Kita tida bisa narik orderan juga. Dalihnya karena kami dituduh melakukan order fiktif," ucapnya.
Hal serupa ternyata juga terjadi di kota lain. Gojek juga melakukan pembekuan akun terhadap 1.400 mitra pengemudi di Bali karena diduga melakukan order fiktif. Agar akun dibuka kembali, mereka diminta mentransfer sejumlah uang ke bank dan membawa bukti transfer ke customer service Gojek.
Para pengemudi yang kecewa dengan keputusan tersebut berdemonstrasi di depan kantor manajemen Gojek di Bali, kemarin.
(adt/tyo)