Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan telekomunikasi Hutchison Tri Indonesia berencana menggelar layanan 4G LTE pada kuartal pertama 2016. Menurut rencana, layanan internet generasi keempat tersebut langsung diluncurkan di enam kota.
Tri akan memanfaatkan spektrum frekuensi 1.800 MHz untuk menggelar 4G LTE dengan sumber daya selebar 5 MHz, dari total sumber daya 10 MHz yang mereka punya di spektrum itu.
"Jakarta dan Bandung masuk dalam daftar enam kota itu," kata Wakil Presiden Direktur Hutchison Tri Indonesia, M. Danny Buldansyah, kepada
CNNIndonesia.com, Senin (7/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selebihnya, Tri akan meluncurkan 4G LTE di kota lain yang memiliki basis pelanggan yang besar.
Danny berkata sebagian besar pelanggan Tri telah memakai perangkat yang mendukung 4G LTE. Hal inilah yang membuat perusahaan menggelar 4G LTE.
Namun, Tri saat ini menghadapi masalah keterbatasan sumber daya frekuensi, di mana mereka hanya memiliki 10 MHz di spektrum 1.800 MHz, dan sumber daya 10 MHz lagi di 2.100 MHz.
Data atau Internet, diklaim Tri sebagai penyumbang lalu lintas terbesar di jaringan mereka, yang per harinya bisa mencapai 1.200 sampai 1.300 TB.
Perusahaan berkata tengah mengincar sumber daya tambahan di spektrum 2.100 MHz untuk menambah sumber daya agar tetap bisa melayani pengguna.
Danny sendiri sangat mendukung upaya pemerintah yang punya wacana mengizinkan strategi bisnis berbagi infrastruktur secara aktif (
active sharing), yang tak menutup kemungkinan untuk berbagai pemakaian perangkat radio sampai frekuensi.
Selama ini, konsep berbagi infrastruktur telekomunikasi yang dilakukan di Indonesia masih bersifat pasif, hanya mengarah pada berbagi peralatan penunjang seperti menara base transceiver station (BTS).
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, konsep berbagi ini dilakukan demi mencapai efisiensi dalam industri telekomunikasi.
"Sharing hanya awal dari proses konsolidasi. Intinya adalah efisiensi," ujar Rudiantara. Dari konsolidasi ini, Rudiantara berharap pada 2019 mendatang hanya ada empat operator seluler di Indonesia.
(adt/tyo)