Era 4G LTE, Operator Hindari Perang Tarif

Aditya Panji | CNN Indonesia
Senin, 07 Des 2015 15:43 WIB
Tak ada lagi perang tarif seperti saat operator mulai mengadopsi teknologi 3G di tanah air.
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan telekomunikasi di Indonesia saat ini tak mau lagi melakukan perang tarif untuk layanan 4G LTE, karena hal ini pada akhirnya akan merugikan operator dan pelanggan.

Industri telekomunikasi Indonesia sempat disibukkan dengan perang tarif antar operator sekitar tahun 200. Mereka berlomba memberi tarif murah untuk telepon dan SMS, serta kuota Internet tanpa batas.

Melihat dari sejarah ini, Presiden Direktur dan CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, “perang” semacam ini tidak membawa manfaat bagi siapapun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya memang ada manfaat murah di pelanggan, tapi kemudian itu dilakukan dengan kompensasi pada kualitas. Dan kemudian yang rugi adalah pelanggan," tutur Dian dalam diskusi bertajuk '4G, What’s Next?' di Jakarta, Senin (7/12).

Telkomsel, sebagai pemimpin pasar di industri seluler, sejak lama memilih untuk menjaga marginnya tetap tinggi untuk mempertahankan pendapatan. Anak usaha Telkom ini fokus memperluas jaringan 4G LTE ke berbagai kota.

"Kita akan leading di LTE dengan coverage (jangkauan) minimal 70 persen secara nasional,” tutur Sukardi Silalahi, Direktur Jaringan Telkomsel.

Saat ini, Telkomsel telah mengkomersialkan 4G LTE di 11 kota dan telah memiliki sekitar 1,8 juta pelanggan 4G LTE.

Menteri Komunikasi dan Informatika mengatakan, jika nanti terjadi lagi babak baru perang tarif di era 4G LTE, ia berharap semua pemain harus logis karena saat ini industri telekomunikasi tengah mencapai kematangan.

Rudiantara pribadi mendorong upaya berbagi infrastruktur dan konsolidasi di antara operator seluler. Dia menargetkan, di tahun 2019 mendatang hanya ada empat pemain besar layanan seluler.

Dalam menyediakan layanan 4G LTE, kebanyakan operator seluler menyamakan tarif 4G LTE ini dengan 3G. "Kamu membuat tarif 3G dan 4G yang setara, tak ada beda-beda," kata M. Danny Buldansyah,Wakil Presiden Direktur dari Hutchison Tri Indonesia, yang pada awal 2016 akan meluncurkan layanan 4G LTE di enam kota.

Di tengah pasar telekomunikasi yang menuju tingkat kematangan, operator seluler kini dihadapkan pada jumlah pelanggan data (Internet) yang besar, di mana sebagian kecil mulai meninggalkan layanan telepon dan SMS.

Semua operator seluler ini sepakat, kini sudah saatnya bagi mereka untuk beralih menjadi perusahaan digital dan berupaya meningkatkan profit. (adt/tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER