Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Perdana Inggris Tony Blair memperingatkan warga dunia untuk mempersiapkan datangnya
artificial intelegence atau kecerdasan buatan. Dia bilang jangan sampai sejarah terulang kembali.
Sejarah yang terulang dimaksud oleh Tony Blair, adalah soal revolusi industri. Saat itu masyarakat tak mempersiapkan diri dengan baik ketika mesin mulai menggantikan manusia di beberapa sektor.
"Laju perubahan tidak melambat, melainkan mempercepat," katanya, seperti dikutip CNN Indonesia dari Daily Mail.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan,"generasi berikutinya dari kemajuan teknologi ini harus mempersiapkan datangnya big data, dan mungkin kecerdasan buatan yang mirip dengan revolusi industri dan bahkan bisa mempengaruhi sektor jasa."
Blair yang pernah memimpin Inggris dari tahun 1997 hingga 2007 mengatakan bahwa dunia harus mempersiapkan dari sekarang untuk serbuan kecerdasan buatan.
"Sekarang kita dalam bahaya dengan tidak mengajukan pertanyaan yang tepat, apalagi gagal untuk mendapatkan jawaban yang benar," tambahnya.
Bahaya soal kecerdasan buatan tentu bukan hanya datang Blair seorang. Sebab, ilmuwan nyentrik Stephen Hawking juga menggulirkan pendapat yang serupa.
Hawking berkata kecerdasan buatan yang dikembangkan sejauh ini memang sangat terbukti berguna untuk manusia. Tetapi, ia khawatir peranti lunak tersebut berpikir melampaui manusia dan menandingi umat manusia.
Pernyataan ini muncul setelah Hawking mendapat pembaruan teknologi komputer dan kursi yang dipakainya untuk berkomunikasi, yang melibatkan teknologi kecerdasan buatan.
Komputer yang dipakai Hawking dibuat oleh perusahaan teknologi Intel. Komputer ini mendeteksi gerakan otot pipi Hawking untuk merangkai kata-kata dan memunculkan suara agar bisa didengar banyak orang.
(tyo)