Jakarta, CNN Indonesia -- Skandal akuntansi yang melibatkan perusahaan elektronik Toshiba berbuntut panjang. Usai CEO Toshiba Hisao Tanaka mengundurkan diri, kini perseroan itu dikabarkan akan mem-PHK karyawannya dalam jumlah besar.
Tak tanggung-tanggung, dari laporan koran lokal Nikkei, menyebutkan PHK akan dilakukan ke 6 ribu sampai 7 ribu karyawan di divisi gaya hidup, seperti consumen electronics.
Laporan itu juga memuat, Toshiba akan melakukan pengurangan besar-besaran dengan menutup pabriknya di Tokyo, Jepang yang merupakan memproduksi televisi dan komputer pribadi. Malahan Nikkei menyebut ada rencana Toshiba akan berhenti mengembangkan televisi sama sekali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan asal Jepang ini telah merekrut komite pihak ketiga untuk menyelidiki praktik pembukuan masa lalu yang membesar-besarkan keuntungan perusahaan.
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan komite independen bulan lalu tercatat, Toshiba terbukti memalsukan laporan keuangan dengan meningkatkan keuntungan sebesar US$ 1,2 miliar selama beberapa tahun.
Skandal ini terungkap setelah pemerintah Abe berusaha meningkatkan kepercayaan investor asing terhadap Jepang dengan memberi pedoman mengenai tata kelola perusahaan yang baik.
Apalagi, Toshiba bisa disebut sebagai perusahaan tua yang punya hubungan sangat dekat dengan pemerintah.
Belum ada komentar dari pihak Toshiba mengenai masalah ini.
(eno)