Jakarta, CNN Indonesia -- Hakim di Sao Bernardo do Campo, Sao Paulo, Brasil memblokir layanan pesan instan WhatsApp yang dimiliki oleh Facebook. Hanya bertahan selama 48 jam, larangan tersebut akhirnya dicabut karena menimbulkan protes dari warganya.
Pihak pengadilan Sao Bernardo do Campo pada Rabu (16/12) memutuskan untuk memblokir layanan WhatsApp yang alasannya dianggap tidak begitu jelas.
Tak hanya dari warga dan netizen Brasil, namun protes juga datang dari masyarakat negara tetangga Venezuela, Chili, dan Argentina. Mereka ramai-ramai mengeluh sistem layanan pesan WhatsApp ikut terganggu.
CEO sekaligus pendiri Facebook, Mark Zuckerberg pada Kamis (17/12) mempublikasikan tulisan di laman Facebooknya. Ia mengatakan, ada lebih dari 100 juta orang di Brasil yang aktif menggunakan WhatsApp.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini merupakan hari menyedihkan bagi Brasil. Selama ini Brasil sangat bergairah dalam menyuarakan pendapat secara online. Untuk sementara, Facebook Messenger masih aktif dan bisa digunakan untuk berkomunikasi," tulis Zuckerberg.
Mengutip kantor berita Reuters, Disebut bahwa larangan penggunaan WhatsApp ini diputuskan setelah perusahaan yang berbasis California gagal memenuhi dua putusan peradilan untuk berbagi informasi dalam kasus pidana.
Sementara menurut Band News TV, kasus pidana yang tengah hangat di Brasil adalah penjual narkoba yang melibatkan salah satu kelompok kriminal paling berbahaya di Sao Paulo, PCC. Mereka diduga menggunakan WhatsApp untuk berkomunikasi.
"Mengingat prinsip-prinsip konstitusional, tidak masuk akal bahwa jutaan pengguna terkena dampak dari lemahnya perusahaan untuk memberikan informasi," ujar Hakim Xavier de Souza dari pengadilan pidana 11 Sao Paulo, merekomendasikan denda yang lebih tinggi terhadap pihak WhatsApp.
Insiden pemblokiran ini menyoroti ketegangan global di antara persoalan privasi dari perusahaan teknologi dan upaya otoritas nasional untuk menggunakan platform media sosial demi memperoleh informasi tentang aktivitas kriminal.
"Kami kecewa hakim malah menghukum lebih dari 100 juta orang sejagat Brasil hanya karena kami tidak bisa membeberkan informasi yang tidak kami miliki," ucap juru bicara WhatsApp.
Dilaporkan layanan WhatsApp telah terpasang di 92,5 persen perangkat Android di Brasil. Menurut perusahaan teknologi SimilarWeb, WhatsApp memang menjadi aplikasi yang paling banyak dipasang di handset orang-orang Brasil.
(tyo)