Grup Hacker Nyatakan Perang Siber ke Turki

Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Rabu, 23 Des 2015 13:49 WIB
Turki menjadi sasaran siber kelompok hacker Anonymous karena dianggap mendukung aksi dari ISIS
Kelompok hacker Anonymous nyatakan perang ke Turki ( REUTERS/Paul Hackett)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok hacker Anonymous menyatakan perang terhadap Turki setelah menuduh Pemerintah Presiden Recep Tayyp Erdogan mendukung kelompok militan ISIS. Melalui siaran yang diunggah ke situs YouTube, Anonymous mengatakan bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan cyber yang meruntuntuhkan puluhan ribu situs Turki, pekan lalu.

Selain itu mereka juga mengancam akan menyerang situs bank negara Turki, militer dan fasilitas pemerintah lainnya jika pemerintah Erdogan tidak menghentikan dukungan untuk ISIS.

"Turki mendukung Daesh dengan membeli minyak dari mereka. Dan Memberikan perawatan kepada pejuangnya," kata pihak ISIS, seperti dikutip dari IB Times.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak akan menerima bahwa Erdogan, pemimpin Turki, akan membantu ISIS lagi. Jika Anda tidak berhenti mendukung ISIS, kami akan terus menyerang internet Anda."

"Hentikan kegilaan ini sekarang Turki. Nasib Anda di tangan Anda sendiri," ucap kelompok tersebut.

Sebuah serangan Distributed Denial of Service besar (DDoS) diluncurkan pada semua situs web Turki yang berakhir .Tr pada tanggal 14 Desembe. Akibatnya Turki National Response Centre for Cyber ​​Acara untuk menutup semua lalu lintas ke situs-situs dari luar Turki.

Aksi yang dilakukan oleh Anonymous ini memang bermula dari tudingan Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengatakan bahwa Ankara menampung hasil minyak selundupan kelompok ISIS.

Tudingan juga datang dari Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengungkapkan bahwa sebagian besar minyak yang diproduksi dan diselundupkan dari sejumlah wilayah yang dikuasai ISIS di Irak dan Suriah diselundupkan melalui Turki.

Pihak Turki menolak tudingan tersebut dengan menyebut bahwa hal tersebut adalah fitnah.

(eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER