Hacker Anonymous Gempur Internet Turki

Marry Marsela | CNN Indonesia
Senin, 28 Des 2015 14:37 WIB
Anonymous tak main-main saat menyatakan perang dengan Turki. Belakangan terjadi seringan siber yang sangat masif di sana.
Anonymous tak main-main saat menyatakan perang dengan Turki. Belakangan terjadi seringan siber yang sangat masif di sana. (cookelma
Jakarta, CNN Indonesia -- Anonymous tak main-main saat menyatakan perang dengan Turki. Belakangan terjadi seringan siber yang sangat masif di sana.

Serangan tersebut datang dari berbagai sumber, dan berdampak terhadap semua sistem yang menggunakan Internet. Situs web pemerintah, fasilitas militer, hingga industri perbankan juga kena imbasnya.

“Kepada pemerintah Turki, jika kalian tidak berhenti mendukung ISIS, kami akan melanjutkan serangan terhadap internet kalian,” suara ancaman salah satu anggota Anonymous pada sebuah video YouTube, yang kini sudah dihapus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anonymous mengklaim bertanggung jawab atas serangan siber yang 'mematikan' sekitar 400 ribu situs yang terhubung dengan jaringan penting di Turki.


Serangan yang berlangsung sekitar 2 minggu ini merupakan salah satu serangan paling intens sepanjang sejarah Turki. Pasalnya, Anonymous 'melumpuhkan' sejumlah situs-situs penting milik pemerintah serta institusi finansial.

Serangan ini juga sekaligus mematahkan tuduhan Turki terhadap Rusia yang sebelumnya diklaim melakukan balas dendam melalui jaringan Internet.

Namun serangan siber ini berhasil diredam Turki setelah mereka memblokir semua trafik Internet yang beradal dari luar.

Anonymous yang sebelumnya menyatakan perang dengan kelompok militan ISIS, kini juga tidak segan-segan menyatakan permusuhan terhadap semua pihak yang diduga memiliki koneksi kuat dengan ISIS, salah satunya terhadap Turki.

“Setelah menyerang inti sistem nama domain, kami akan mulai menyerang bandara kalian, aset militer, serta jaringan sektor swasta milik kalian. Kami akan menghancurkan infrastruktur perbankan penting milik kalian,” gertakan dari Anonymous.


Turki yang berbatasan langsung dengan Suriah ini memang disebut-sebut sebagai salah satu 'ibu asuh' yang banyak mendonorkan pemasukan bagi kelompok radikal ISIS. Turki diketahui turut menyumbang dompet ISIS untuk berbagai operasi militer mereka melalui perdagangan hasil penyelundupan minyak bumi.

Presiden Vladimir Putin menyebut pemerintah Turki sebagai kaki tangan kelompok teroris. Presiden Barack Obama juga sempat mendesak Turki untuk memantau perbatasannya dengan Suriah secara ketat, terkait banyaknya perdagangan gelap yang dilakukan lintas batas negara di Timur Tengah.

Dalam sehari, ISIS bisa mendapatkan dana segar setidaknya Rp 13,6 miliar hanya dari pergadangan gelap minyak mentah. Minyak mentah yang diantarkan truk tangki melalui jalur 'gelap ini dijual dengan harga begitu murah, mulai dari Rp 341 ribu hingga Rp 614 ribu, sebagaimana dilaporkan Rystad Energy yang mengungkapkan hal ini berdasarkan permintaan pemerintah Norwegia.

Reuters/Jo Yong-Hak

Selanjutnya, minyak ini akan dihargai dengan kisaran Rp 477 ribu hingga Rp 682 ribu di pasar gelap, mengutip laporan yang juga dituliskan dalam harian Klassekampen dari Norwegia pada bulan Desember 2015.

“Berdasarkan informasi kami, bulan lalu ISIL menjual sejumlah besar minyak dengan potongan harga kepada makelar di Timur Tengah, salah satunya pria yang berasal dari Turki yang mengantarkan minyak ini untuk dijual kembali. Minyak yang sepertinya berasal dari daerah operasi ISIL ini dijual di Irak, kemudian dijual kembali di Turki,” ungkap David Cohen, US Under Secretary for Terrorism and Financial Intelligence dalam situs RT.

Atas dasar inilah, Anonymous pun begitu geram atas sikap pemerintah Turki yang terkesan 'lembek' dalam menindak kasus perdagangan gelap minyak yang hasilnya jatuh ke tangan ISIS.

“Hentikan kegilaan ini sekarang juga, Turki. Nasib kalian ada di tangan kami,” intimidasi Anonymous terhadap negara yang menjadi tuan rumah pertemuan G20 pada November 2015 lalu.


(eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER