Pendiri Google Bertemu Menkominfo di Jakarta, Bahas Apa?

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Senin, 28 Des 2015 17:57 WIB
Rudiantara menindaklanjuti pembicaraannya dengan Sergey Brin terkait uji teknis balon Internet dan dukungan untuk menghasilkan 1.000 startup pada 2020.
Salah seorang pendiri Google, Sergey Brin, bertemu dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya di Jakarta, Senin, 28 Desember 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu pendiri perusahaan raksasa teknologi Google, Sergey Brin, sedang berada di Jakarta sejak beberapa hari lalu. Hari ini, Brin diketahui berada di Jakarta dan ia menyembatkan diri menemui Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara.

Rudiantara mengatakan ada beberapa hal yang ingin ia sampaikan kepada Brin yang memang dijadwalkan melakukan kunjungan ke Gedung Kemenkominfo di Jalan Medan Merdeka, Jakarta.

"Saya akan bicara tentang kelanjutan Project Loon dan program 1.000 startup," ucap Rudiantara, Senin (28/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rudiantara pada Oktober 2015 lalu, mengunjungi negara bagian California di Amerika Serikat, untuk bertemu dengan komunitas teknologi serta mendukung Google melakukan uji coba balon udara penyebar akses Internet (Google Project Loon) memanfaatkan jaringan operator seluler Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat.

Dalam pertemuan kali ini, Rudiantara berkata hendak menindaklanjuti pembicaraannya dengan Brin soal balon udara Google.

Menurut rencana, uji coba penyebaran akses Wi-Fi dengan teknologi 4G LTE dari balon udara Google dan jaringan operator seluler di Indonesia ini akan dimulai pada 2016, terutama di kawasan Indonesia timur, memanfaatkan spektrum 900 MHz milik tiga operator besar Indonesia.

Proyek balon Internet Loon ini diharapkan Rudiantara agar tidak tumpang tindih dengan jaringan yang sudah ada dan dilakukan di daerah yang belum tersedia akses Internet.

Selain itu, Rudiantara juga punya misi bersama pelaku industri kreatif untuk mencetak 1.000 pengusaha teknologi berkualitas pada tahun 2020 dengan total valuasi US$ 10 miliar. Upaya mencapai misi tersebut salah satunya dilakukan dengan memelajari ekosistem matang ekonomi digital dari Amerika Serikat (AS). (adt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER