Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan Apple mengaku keliru menghitung jumlah
traffic dan jumlah pengguna aplikasi Apple News di dalam perangkat iOS 9.
SVP Internet Software and Service Apple, Eddy Cue mengatakan bahwa perusahaan salah kalkulasi terhadap jumlah pengguna aplikasi Apple
News yang menyajikan konten berita dari beberapa publikasi ternama.
Cue mengaku, perusahaan sebelumnya tidak menyadari kesalahan tersebut karena sedang fokus mengerjakan bagian lain dari produk Apple
News-nya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami dalam proses memperbaiki perhitungan, yang jelas perhitungan awal kami di bawah dari yang semestinya. Sayangnya kami belum tahu angka tepatnya berapa," ungkap Cue kepada media
Wall Street Journal.
Berdasarkan penuturan Cue, ada sebanyak 40 juta orang yang telah mencoba aplikasi Apple
News sejauh ini, namun perusahaan belum memastikan berapa jumlah pengguna yang menggunakan Apple
News secara berkala. Pun begitu total trafik yang didulang perusahaan dari Apple
News.
Cue menambahkan, dirinya terkejut melihat banyak mitranya yang mengandalkan Apple untuk menangani penjualan iklan.
Sederet mitra perusahaan di dalam aplikasi Apple News di antaranya The New York Times, Vice, Time Inc., dan Business Insider. Mengutip The Verge, Presiden Business Insider Julie Hansen menyatakan bahwa
traffic beritanya dari Apple
News sejauh ini "relatif biasa-biasa saja terhadap besarnya jumlah instal perangkat iOS".
Para mitra Apple bisa memilih menjual iklan mereka sendiri ke dalam aplikasi dan menyimpan semua pendapatannya. Namun segelintir laporan menyebutkan bahwa mitra-mitra tersebut memilih Apple sebagai pengelolanya dan mengaku mengantongi pendapatan hanya 70 persen.
Aplikasi Apple
News yang sangat mirip dengan aplikasi Flipboard ini bisa secara otomatis diperoleh oleh para pengguna iDevice yang sistem operasinya sudah diperbarui menjadi iOS 9.
(eno)