Uber Siap Awasi Sopir yang Kebut-kebutan

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Kamis, 28 Jan 2016 07:27 WIB
Uber akan memanfaatkan sensor pada ponsel pintar untuk mendeteksi sopir yang melaju kendaraan terlalu cepat, sekaligus memberi jaminan keamanan ke penumpang.
(Martin Ollman/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan aplikasi penyedia layanan mobil sewaan Uber diam-diam tak menginginkan mitra pengemudinya menancap laju kendaraan secara berlebihan, dan akan menambah fitur untuk mendeteksi kecepatan si pengemudi.

Uber dilaporkan akan memanfaatkan sensor pada ponsel pintar untuk merekam kecepatan kemudi si sopir yang berlebihan dan mengancam keselamatan.

Program anyar ini akan menggunakan giroskop dan GPS yang ditanamkan di ponsel pintar pengguna dan mitra pengemudi Uber agar bisa lebih akurat dalam menggambarkan seberapa aman mobil yang sedang dikemudikannya itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sensor tersebut memungkinkan Uber melacak pergerakan si pengemudi, dari mulai awal kemudi, saat ia berhenti, hingga kecepatan rata-rata. Uber meyakini, penggunaan sensor tersebut bisa menyajikan gambaran akurat dari sebuah perjalanan secara menyeluruh.

Data GPS juga bisa digunakan untuk menentukan kecepatan rata-rata dalam perjalanan pada umumnya. Mitra pengemudi Uber yang biasanya meningkatkan kecepatan kemudi bakal diminta "agar mengurangi antusiasme mengemudi".

Sementara data giroskop diyakini bisa memperlihatkan apakah si pengemudi secara terus-menerus menggerakan ponsel pintar mereka. Uber pun menyarankan kepada tiap mitra pengemudi untuk menggunakan alat penyangga ponsel yang dipasang di dashboard mobil.

Uber mengatakan, data yang terkumpul bisa menjadi bahan ulasan atau review dari para pengguna.

Mengutip situs Wired, jika si penumpang mengatakan pengemudi menambah kecepatan terlalu agresif atau mengerem dengan keras, Uber bakal menggunakan data tersebut untuk mengkonfirmasi bahwa itu benar.

Chief security officer Uber, Joe Sullivan mengatakan, “Teknologi ini bisa membantu mengungkap kebenaran."

Ia menyambung, "jika tidak, kami bisa gunakan informasi untuk memastikan rating pengemudi tidak terpengaruh."

Uber tidak menyebutkan kawasan mana saja yang akan menjalankan program perdana ini. Perusahaan asal San Francisco ini hanya menekankan bahwa teknologi akan dimanfaatkan semaksimal mungkin demi meningkatkan keamanan secara proaktif. (adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER