Jakarta, CNN Indonesia -- Peneliti keamanan aplikasi Dr Web, mengklaim telah menemukan 60 aplikasi berbahaya yang masih bertengger di Google Play Store. 60 aplikasi itu diunggah oleh 30 pengembang berbeda namun dengan varian malware yang sama.
Seluruh aplikasi mengandung trojan yang disebut Android.Xiny. Jika terinfeksi, maka malware ini akan mencuri data pribadi dan finansial untuk kemudian dikirim ke satu server yang sudah ditentukan pembuatnya.
Selain itu, ponsel yang terjangkit juga akan menampilkan iklan-iklan yang mengganggu, pop-up dan sebagainya. Seperti dikutip dari
Sofpedia, Kamis (4/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ironis, menurut Dr Web, seluruh aplikasi yang mengandung malware itu masih bisa ditemukan di Google Play Store, mereka antara lain BILLAPS, Conexagon Studio, dan Fun Color Games.
Android memang salah satu platform yang sekarang banyak diincar oleh pembuat malware. Menurut Laboratorium virus G Data, ada sekitar 560.761 malware Android baru, meningkat 27 persen dibandingkan kuartal pertama di tahun 2015.
Rekor baru juga tercipta dimana pada pertengahan tahun 2015, angka satu juta sampel malware Android baru terlampaui untuk pertama kalinya dalam sejarah, tepatnya 1.000.938 malware Android.
Angka ini menyamai jumlah total malware android di sepanjang tahun 2013. Dibandingkan dengan pertengahan tahun 2014, terjadi peningkatan sampel malware baru 25 persen.
Pakar sekuriti G Data memperkirakan lebih dari 2 juta malware baru Android akan muncul di tahun 2015, rekor baru. Hal ini berarti jumlah malware Android baru berlipat dua hanya dalam waktu dua tahun.
Jika dirata-ratakan, maka dengan malware baru sebanyak 560.671 pada pertengahan 2015 berarti ada setiap malware bakal tercipta hanya dalam 14 detik saja.
(eno/eno)