Jakarta, CNN Indonesia -- Teleskop radio Parkes yang terletak di Australia ternyata sejak tahun 1997 hingga kini mengumpulkan data yang menunjukan bahwa ada ratusan galaksi yang tersembunyi di belakang Bimasakti.
Temuan tersebut cukup menyalakan semangat para astronom setempat karena massa dari 300 galaksi yang baru ditemukan ini memperkaya informasi mengenai 500 galaksi yang selama ini sudah diindentifikasi. Para astronom menilai temuan ini bisa membantu menjelaskan makna dari "The Great Attractor".
Menurut International Centre for Radio Astronomy Research (ICRAR), The Great Attractor merupakan kawasan yang menarik ratusan ribu galaksi ke arahnya dengan daya gravitasi yang setara dengan satu juta miliar Matahari. Di antara ratusan ribu galaksi itu salah satunya adalah tempat di mana kita tinggal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Parkes memiliki instrumen penerima gelombang ukuran 21 sentimeter bernama HIPASS yang tugasnya memburu kandungan H1 hidrogen, yakni 1 proton dan 1 elektron. Sebagian besar data itu terkumpul antara tahun 1997 dan 2002.
Dari laporan The Register, para tim astronom telah tertarik dengan The Great Attractor sejak era 1970-an ketika mereka pertama kali menyadari bahwa sejumlah galaksi tidak mengikuti ekspansi bersama dari seluruh alam semesta.
"Kami tahu bahwa di dalam kawasan ini adalah banyak kumpulan galaksi yang biasa disebut sebagai cluster atau gugus bintang, dan galaksi Bimasakti kita ini bergerak ke arahnya dengan kecepatan lebih dari dua juta kilometer per jam," ungkap seorang profesor dari University of Western Australia, Lister Staveley-Smith.
Sebuah galaksi rata-rata mengandung 100 miliar bintang, sehingga temuan ratusan galaksi baru yang tersembunyi di belakang Bimasakti ini memberi informasi baru mengenai massa yang sangat besar yang sebelumnya tak teridentifikasi.
Berkolaborasi dengan Renée Kraan-Korteweg dari University of Capetown, penelitian ini diklaim membutuhkan waktu analisis yang dalam waktu panjang.
(adt/eno)