Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang eksekutif senior Facebook akhirnya dibebaskan setelah hampir 24 jam ditangkap oleh penegak hukum Brasil karena tak bisa memberi data dari layanan WhatsApp untuk mengungkap sindikat perdagangan narkoba.
Seorang hakim di negara bagian Sergipe membatalkan keputusan pengadilan lebih rendah, yang memberi perintah penangkapan Wakil Presiden Facebook untuk Kawasan Amerika Latin, Diego Dzodan.
Facebook sendiri menyatakan lega karena aparat penegak hukum telah membebaskan Diego, namun mereka sempat mengatakan penangkapan ini berlebihan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penahanan Diego adalah tindakan ekstrem. Ini tidak sepadan, dan kami senang melihat pengadilan di Sergipe telah memberi perintah pembebasannya," kata seorang juru bicara Facebook kepada
Reuters.
Penangkapan itu terjadi setelah Facebook diminta pemerintah setempat memberikan data percakapan transaksi narkoba yang memanfaatkan WhatsApp. Namun, Facebook selaku pemilik pesan instan WhatsApp, menolak memberikan data itu.
Menurut Christopher Soghoian, peneliti teknologi di American Civil Liberties Union, langkah ini mungkin tidak bisa dilakukan karena WhatsApp sejak 2014 lalu telah mengadopsi teknologi enkripsi dari hulu hingga hilir untuk mencegah perusahaan memantau lalu lintas pesan.
(adt/eno)