Magelang, CNN Indonesia -- Balai Konservasi Borobudur akan meneliti dampak gerhana matahari pada Kamis (9/3) terhadap perubahan rona batuan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
"Ini sebenarnya perlu kita kaji. Mungkin bukan pengaruh dalam bentuk fisik, tetapi mungkin tentang perubahan rona batuannya," kata Kepala Balai Konservasi Borobudur Marsis Sutopo di Borobudur.
Marsis yang didampingi Kepala Seksi Layanan Konservasi BKB Iskandar M. Siregar mengatakan hal itu kepada para wartawan berbagai media massa terkait dengan rencana liputan gerhana matahari di Candi Borobudur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gerhana matahari total bisa terlihat di 12 provinsi di Indonesia, sedangkan di Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta diperkirakan gerhana matahari hanya terlihat sebagian atau antara 80-83 persen selama pukul 06.20-08.35 WIB.
Ia mengatakan hasil penelitian BKB atas hal tersebut tidak bisa diperoleh dalam waktu singkat, akan tetapi hasilnya bisa menjadi pengetahuan baru atas fenomena alam tersebut.
"Kami akan mengkaji dengan teknologi fotografi untuk mengurai warna batuannya," ujarnya.
Ia mengatakan akan menurunkan tim berjumlah lima atau enam orang untuk mendokumentasikan batuan Candi Borobudur, terutama di sisi timur, yang terkena langsung sinar matahari pagi saat terjadi gerhana mendatang.
 Infografis Waktu Pengamatan Gerhana Total |
(antara)