Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama meminta perusahaan telepon seluler untuk merancang produknya sedemikian rupa sehingga memungkinkan pemerintah untuk mengakses data pribadi yang tersimpan di dalamnya.
Akses tersebut menurut Obama perlu diberikan untuk membantu pemerintah mencegah rencana aksi terorisme serta menegakkan peraturan perpajakan.
Obama menegaskan permintaannya tersebut tidak terkait dengan kehendak FBI yang sebelumnya juga memaksa perusahaan teknologi Apple untuk membuka enkripsi iPhone milik Rizwan Farook, pelaku penembakan San Bernardino beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Obama hanya menjamin bahwa keinginan pemerintah mengakses data pribadi pengguna telepon seluler tidak akan mengganggu kebebasan sipil seluruh warga Amerika. Sebuah tindak lanjut atas suatu temuan data yang mencurigakan baru akan dilakukan jika diperlukan.
"Jika teknologi mampu membuat sebuah sistem peralatan yang tidak dapat ditembus atau kunci datanya sangat kuat, maka bagaimana kita dapat menekan pornografi anak, bagaimana cara kami menyelesaikan atau menghentikan rencana teroris?" ujar Obama, dikutip dari Reuters, Sabtu (12/3).
Selain itu, ia menyinggung bahwa akses terhadap data telepon seluler bisa mempermudah aparat pajak memeriksa wajib pajak yang dicontohkannya melarikan uangnya ke sebuah bank di Swiss.
“Dengan mengesampingkan kasus spesifik antara FBI dengan Apple, kami akan membuat beberapa keputusan terkait bagaimana kita akan dapat menyeimbangkan risiko terkait," kata Obama.
(gen)