Jakarta, CNN Indonesia -- NorthBit, lembaga penelitian peranti lunak asal Israel merilis sebuah laporan yang mengatakan bahwa sistem operasi Android 2.2 (Froyo) hingga 4.0 (Ice Cream Sandwich) lalu Lollipop versi 5.0 dan 5.1 rentan terhadap peretasan.
Meski tidak menyebutkan berapa jumlah perangkat yang sudah terkena serangan peretas, berdasarkan data yang diperolehnya, sistem operasi tersebut setidaknya digunakan oleh sekitar 275 juta perangkat mobile (235 juta Android 5.0 dan 5.1 dan 40 juta Android 2.x).
Lebih detailnya, NorthBit mengatakan bahwa Nexus 5 yang menggunakan
stock ROM adalah perangkat yang rawan terkena serangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka juga menyebutkan sejumlah merek ponsel lain yang sempat berhasil diretas, seperti HTC One, LG G3 dan Samsung Galaxy S5.
Menurut penelitian, peretas memanfaatkan celah dari Stagefright, media server Android dan multimedia library untuk menyusup ke dalam perangkat pengguna.
Stagefright sendiri adalah backdoor yang memungkinkan peretas mendapatkan akses admin dengan cara mengeksekusi sejumlah kode dari jarak jauh.
Menanggapi masalah ini, Google yakin patch yang sudah dirilis pada Oktober 2015 lalu seharusnya sudah bisa menutup celah keamanan tersebut.
"Perangkat Android yang sudah menggunakan patch keamanan 1 Oktober 2015 atau yang lebih baru sudah terlindungi dari masalah ini karena kami sudah merilis CVE-2015-3864," demikian pernyataan resmi Google seperti dikutip dari
The Next Web.
Sebelumnya, Oktober 2015 lalu, dikabarkan ada lebih dari 1 miliar perangkat Android yang rentan diretas melalui multimedia library.
Sejak itu, Google rajin merilis beberapa
patch untuk menutup celah keamanan untuk sistem operasi mobile buatannya.
(adt)