Badan Antariksa Jepang Kehilangan Komunikasi dengan Satelit

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Selasa, 29 Mar 2016 05:45 WIB
Gangguan sinyal komunikasi satelit Hitomi atau Astro-H yang baru mengorbit bulan lalu. Satelit itu berguna memelajari evolusi alam semesta dan lubang hitam.
Ilustrasi satelit Soyuz yang dikembangkan badan antariksa Rusia. (WikiImages/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan antariksa Jepang atau Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) mengatakan bahwa mereka sedang mengalami masalah sistem komunikasi dengan satelit astronomi Sinar X sejak Sabtu lalu (26/3). Padahal, satelit baru diorbitkan pada bulan lalu.

Gangguan sinyal komunikasi satelit yang diberi nama Hitomi atau Astro-H ini menyebabkan tim pengendali JAXA kesulitan memastikan kondisinya. Satelit ini diorbitkan ke angkasa untuk memperluas penelitian Jepang tentang alam semesta dengan memanfaatkan X-ray Band di atas 10 keV.

Mengutip situs The Japan Times, satelit Astro-H seharusnya mengorbit sekitar 580 kilometer di atas permukaan Bumi, namun pihak JAXA menyatakan satelit ini kemungkinan telah berada di luar jalur yang semestinya. Dengan kata lain, satelit Astro-H tengah mengorbit secara menyimpang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Astro-H juga diprediksi kemungkinan mengalami kekurangan pasokan listrik setelah mengalami pergeseran tak terduga dalam posisi orbitnya, sehingga ia tidak mampu mendapatkan tenaga surya.


JAXA kini sedang berupaya untuk kembali menghidupkan komunikasi dengan Astro-H. Apabila keadaannya tidak mendukung, maka satelit Astro-H tidak bisa menjalankan observasi astronomi yang dijadwalkan mulai sepanjang musim panas.

"Kami menghadapi masalah ini dengan serius," ucap direktur Institute of Space and Astronautical Science dari JAXA, Saku Tsuneta.

Tsuneta juga menambahkan, dirinya belum bisa memastikan apakah saat ini saluran komunikasi bisa betul-betul dibangun kembali oleh tim JAXA atau tidak.

Diketahui satelit Astro-H memiliki instrumen ilmiah penting, yaitu empat teleskop sinar X dan dua detektor sinar gama.


Satelit Astro-H yang merupakan hasil pengembangan kolaborasi JAXA dan NASA yang diluncurkan ke luar angkasa pada 17 Februari lalu menggunakan roket H-2A dari area peluncuran Kagoshima Prefecture, Jepang.

Tim peneliti berharap data yang sudah berhasil diperoleh satelit Astro-H selama ia mengangkasa bisa mengungkap misteri mengenai evolusi alam semesta dan lubang hitam yang dikenal sulit untuk diobservasi secara langsung karena mereka tidak memancarkan cahaya. (adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER