Balon Internet Google Sudah Terbang Sampai Mana?

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Jumat, 01 Apr 2016 13:26 WIB
Sebuah operator seluler berkata telah menerbangkan balon Google untuk uji teknis, tapi Menkominfo Rudiantara berkata masih tunggu izin Kemenhub.
Balon Internet Google Loon sedang disiapkan untuk terbang. (Dok. Akun Project Loon via Google Plus)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu operator besar Tanah Air, Indosat Ooredoo, pada pertengahan Februari lalu mengaku sudah menerbangkan balon internet Google untuk menjalani uji teknis. Namun, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan proses ini masih menunggu surat izin untuk beroperasi di udara.

Sebelumnya, CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli mengatakan, uji coba teknis balon Loon Google ini sudah dilakukan oleh pihak Indosat sejak Januari kemarin.

Pengujiannya sendiri dijadwalkan berlangsung hingga bulan Agustus mendatang. Jika tidak ada halangan, kata Alex, bukan tidak mungkin balon Internet itu akan mulai dikomersilkan sebagai layanan LTE di daerah terpencil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Apa yang diungkap oleh Alexander ini seakan tak sejalan ketika Menkominfo Rudiantara berkata uji teknis balon Google itu menunggu surat agar bisa terbang di langit Indonesia dari Kementerian Perhubungan.

"Saya tunggu operator saja (kapan technical test dilangsungkan). Surat izin dari Kementerian Perhubungan juga belum keluar," katanya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (30/3).

Rudiantara tidak menjelaskan lebih rinci mengapa pihak Kemenhub tak kunjung mengeluarkan surat izin Loon dan ia juga mengaku tidak tahu kapan surat tersebut kapan akan dikeluarkan.

Balon Loon ibarat menara seluler yang mengangkasa di langit. Loon terbang di ketinggian dua kali lipat dari ketinggian normalnya pesawat komersil berjalan, yaitu sekitar 20 kilometer di atas permukaan Bumi.

Sehingga kelangsungan proses uji coba teknis balon Loon memerlukan izin dari Kemenhub yang mengatur penerbangan di udara.


Google dan para operator akan berbagi spektrum seluler agar masyarakat bisa mengakses internet melalui perangkat ponsel pintar dan perangkat yang sudah mendukung teknologi LTE. Balon Loon menggilirkan trafik nirkabel dari perangkat mobile kembali ke internet global menggunakan link berkecepatan tinggi.

Sekadar diketahui, Loon memiliki bagian yang mampu menampung udara alias bisa ditiup yang bernama balloon envelope (sampul balon). Bagian sampul ini terbuat dari lembaran plastik polyethylene yang ringan dan fleksibel namun kuat.

Google mengklaim bahwa balon Loon sangat mampu memanfaatkan angin di stratosfer dan terbang secara aman di atas kondisi cuaca Bumi dan aktivitas pesawat terbang. (adt/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER