Jakarta, CNN Indonesia -- Balon Internet Google Loon begitu saja bisa mengudara Indonesia ada sejumlah aturan main yang harus mereka turuti.
Kun Arief Cahyantoro, Staf Khusus Bidang Riset & Pengembangan Desk Ketahanan dan Keamanan Informasi Cyber Nasional (DK2ICN), Kemenkopolhukam, menjelaskan bahwa saat ini Project Loon sudah mendapatkan jalan tengah untuk bisa mengudara di Indonesia.
"Intinya bahwa angkasa ini kan memang wilayah kedulatan kita. Tetapi juga ada aturan bahwa data tersebut bukan berarti milik perseorangan, tapi negara juga memiliki," kata Kun Arief Cahyantoro pada acara Indonesia Pegang Smartphone di Jakarta (22/02).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, Arief masih enggan untuk mengatakan seperti apa detail kesepakatan antara Google dengan pemetintah. Namun ia menyatakan ada beberapa yang tak boleh dimiliki Google, tertutama soal perlindungan data wilayah Indonesia.
“Foto-foto wilayah itu milik negara. Untuk melakukan identifikasi wilayah, profiling wilayah, itu ada kepentingan pemerintah yang harus diberikan. Jadi hak pemerintah ada, hak pihak luar ada, dan sebagainya, sampai aturan mengenai asuransinya," lanjutnya.
Nah, soal asuransi. Arief berkaca dari insiden sebelumnya uji coba Proect Loon di beberapa wilayah. Tak sedikit balon yang tiba-tiba jatuh, tanpa sebab jelas.
Di Indonesia, dengan perhitungan yang tidak disebutkan, Arief mengklaim bahwa Google wajib mengasuransikan balon Internet mereka senilai Rp2 miliar. Itu semua untuk mencegah kerugian jika terjadi masalah pada balon tersebut.
"Kita sempat rapat diskusi dengan Google terkait masalah itu. Kenapa? kalo misalnya balon itu jatuh di atap rumah orang. Terus siapa yang ganti? Suruh pemerintah? Jadi di situlah pentingnya aturan terkait dengan asuransi," tutupnya.
Sebelumnya, balon Internet Google Loon dilaporkan pernah jatuh di sebuah perkebunan teh di wilayah Gampola, Sri Lanka ketika pertama kali diterbangkan. Beberapa orang yang bekerja di perkebunan teh tersebut lalu mengambil serpihannya dan membawanya ke kantor polisi.
Namun pihak Sri Lanka Information and Communication Technology Agency (ICTA) membantah hal tersebut dan mengatakan bahwa pendaratan berhasil dilakukan dengan selamat dan sesuai jadwal.
"Balon Google Loon berhasil mendarat dengan selamat sesuai dengan standar prosedur operasi sebagai bagian dari tes," kata kepala ICTA, Muhunthan Canagey melalui akun Twitternya.
Dengan adanya asuransi, pemerintah Indonesia kemungkinan ingin mencegah terjadinya hal-hal seperti ini.
Di Indonesia sendiri, Google Loon dimanfaatkan menyebarkan Internet ke kawasan terpencil yang belum terjamah konektivitas. Loon menggunakan spektrum milik operator seperti Indosat Ooredoo, Telkomsel dan XL Axiata.
Indosat Ooredoo mengaku sudah melakukan uji coba Balon Loon dan pengujian akan selesai sekitar bulan Agustus 2016.
(eno)