Jakarta, CNN Indonesia -- Proyek menyebarkan akses Internet Google dengan balon udara siap memasuki fase pengujian dengan operator seluler di Indonesia dan di tempat lain pada tahun ini.
Google berkata ini bukan langkah yang mudah, karena butuh waktu lama untuk bisa mendesain balon yang diproduksi dengan harga rendah tetapi bisa bertahan lama di stratosfer.
"Kami telah merusak banyak balon," kata Astro Teller, kepala unit X di Alphabet (yang sebelumnya adalah divisi Google X).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam konferensi TED di Vancouver, Senin (15/2), Teller memamerkan beberapa desain balon udara kepada pengunjung. Ada balon yang didesain bulat dan balon yang terlihat seperti bantal raksasa.
Google telah menemukan desain balon yang dibuat dengan biaya murah, dan bisa dinavigasi dengan aktual. Teller berkata balon tersebut telah menempuh perjalan sebanyak 19 kali selama 187 hari tahun 2015 lalu.
Teller mengklaim balon tersebut bisa memberikan akses Internet dengan kecepatan 15 Mbps yang dirasa cukup untuk melakukan streaming video.
Di Indonesia, proyek balon udara Google yang bernam Project Loon ini telah bekerjasama dengan operator seluler Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata, memanfaatkan spektrum 900 MHz.
Selain Indonesia, proyek ini juga akan digelar di Sri Lanka. "Itu akan mengubah dunia dengan cara yang sebelumnya tidak terbayangkan," kata Teller seperti dikutip dari
Recode.
(adt/eno)