Jakarta, CNN Indonesia -- Ponsel Android pertama buatan BlackBerry, Priv awalnya sempat menyita banyak perhatian. Namun seiring waktu berjalan, Priv tak sukses di pasaran lantaran harga jualnya terlalu tinggi.
CEO BlackBerry John Chen pun mengakui bahwa harga jual Priv masih terlalu mahal untuk kalangan pengguna enterprise.
"Banyak pelanggan di kalangan enterprise yang mengatakan kepada kami, 'Aku ingin membeli BlackBerry Priv, namun US$700 (sekitar Rp9,2 juta) terlalu mahal bagi saya. Saya lebih tertarik pada perangkat seharga US$400 (sekitar Rp5,2 juta)'," kata Chen kepada The National.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, perusahaan asal kanada ini rencananya akan meluncurkan dua smartphone Android kelas menengah pada tahun 2016 ini.
Salah satu dari perangkat tersebut akan dilengkapi dengan keyboard fisik. Sisanya, hanya menggunakan layar sentuh.
Chen memang tidak menyebutkan kapan tepatnya kedua smartphone tersebut akan tersedia di pasaran. Namun sebelumnya beredar kabar bahwa BlackBerry sedang menyiapkan ponsel "Hamburg" dan "Rome" yang masing-masing akan dirilis pada musim gugur dan menjelang akhir tahun ini.
Pada kesempatan yang sama, ia juga menjelaskan bahwa bisnis ponsel BlackBerry mengalami kemajuan pada kuartal terakhir 2015 namun masih jauh dari harapan.
Oleh karena itu, kemungkinan untuk meninggalkan bisnis tersebut tetap ada.
"Jika saya tidak bisa membuat bisnis ponsel menguntungkan di pasaran, maka saya akan keluar dari bisnis handset. Saya mencintai bisnis handset kami. Namun kami tetap harus bisa menghasilkan uang," kata Chen.
Jika sudah begini, tampaknya BlackBerry sangat berharap kepada penjualan kedua ponsel kelas menengahnya.
Apabila tak berhasil juga, bisa jadi mereka hanya fokus untuk mengembangkan software serta produk enterprise.
Sebelumnya, BlackBerry pun sempat memangkas harga Priv lantaran kurang laku hingga kuartal empat 2015.
Ponsel yang mulai dijual pada 25 Oktober 2015 ini awalnya dihargai US$699 atau setara Rp9,6 juta. Kemudian BlackBerry memangkas harganya sebanyak US$50, sehingga harga jualnya kini US$649 atau setara Rp8,5 juta.
(tyo)