NASA Pastikan Pesawat Cassini Tidak Diganggu Planet X

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Rabu, 13 Apr 2016 12:25 WIB
Di tengah gaduh soal penemuan planet ke-sembilan, muncul kabar lain yang menyatakan pesawat pemburu Saturnus, Cassini turut terkena dampak gravitasi.
Ilustrasi (Dok.NASA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah gaduh soal penemuan planet ke-sembilan atau yang lebih sering disebut Planet X, muncul kabar lain yang menyatakan pesawat pemburu Saturnus, Cassini turut terkena dampak dari tarikan gravitasinya. Benarkah?

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Planet X diyakini sebagai planet ke-sembilan di tata surya karena letaknya berada di ujung tata surya.

Prediksi yang beredar dari para peneliti mengenai Planet X juga beragam, mulai dari ukuran massanya yang 10 kali lipat lebih besar dari Bumi, memicu bahaya karena mampu mengirim gelombang aneh hingga permukaan yang sangat dingin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun terkait pesawat robotika Cassini yang dikembangkan NASA, sejumlah laporan menyatakan bahwa ia mengalami anomali misterius di orbitnya lantaran terkena tarikan gravitasi dari Planet X.

NASA pun mengkonfirmasi bahwa Cassini tidak mengalami kejanggalan ataupun penyimpangan orbit.

"Planet yang sebelumnya tak teridentifikasi di luar orbit Neptunus, 10 kali lipat massa Bumi, mungkin memengaruhi orbit Saturnus, bukan Cassini," kata ilmuwan planet dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA William Folkner, seperti dikutip dari situs resmi NASA.

Folkner adalah orang yang mengembangkan informasi orbit planet menggunakan navigasi presisi tingi pesawat antariksa NASA.

"Hal tersebut bisa membuat tanda dalam perhitungan Cassini saat sedang berada di orbit dekat Saturnus jika cukup dekat dengan Matahari," lanjut Folkner.

Sementara sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan Astronomy & Atrophysics memprediksi, apabila data yang melacak posisi Cassini bisa tersedia pada 2020, kemungkinan nantinya bisa digunakan untuk mengungkap lokasi dari Planet X yang paling memungkinkan.

Namun misi Cassini dijadwalkan berakhir di penghujung tahun 2017 mendatang, ketika ia sudah kehabisan bahan bakar dan tenggelam di atmosfer Saturnus.

"Kami sebetulnya dengan senang hati jika Cassini bisa membantu mendeteksi planet baru di tata surya, sayangnya kami tidak melihat ada gangguan di orbitnya," tambah manajer proyek Cassini, Earl Maize.

Tim peneliti dari University of Bern di Swiss mencoba mengidentifikasi Planet X dengan bantuan model matematika dan simulasi komputer yang mereka gunakan berasal dari orbit enam objek di Sabuk Kuiper di luar sistem tata surya.

Mereka menduga planet ke-sembilan ini bermuatan gas dengan inti yang mengandung zat besi, silikat, dan es yang dikelilingi atmosfer penuh dengan hidrogen dan helium.

Ukuran planet ke-sembilan ini disebut-sebut 10 kali lipat lebih berat dari massa Bumi dengan radius 3,7 kali lebih besar. Diameternya diperkirakan 47.144 kilometer dan perkiraan suhu di sana mencapai -226 derajat Celsius.

Sementara diketahui pesawat Cassini-Huygens diluncurkan ke planet Saturnus sejak 1997. Pesawat robotika ini berada di bawah naungan NASA, ESA, dan badan antariksa Italia, ASI.

Cassini telah mengobverasi Saturnus sejak 2004. Fokusnya pun meluas, tak hanya mengamati Saturnus namun juga bulan-bulan miliknya seperti Titan, Enceladus, Tethys, dan Phoebe. (tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER