Jakarta, CNN Indonesia -- Tim astronom mengumumkan bahwa mereka telah menemukan komet 'tak berekor' untuk pertama kalinya.
Komet 'tak berekor' ini kemudian termasuk ke dalam kategori komet Manx yang berkomposisi bebatuan layaknya komet yang biasa ditemukan di sekitar Bumi.
Perlu diketahui kebanyakan komet biasanya berkomposisi es dan senyawa beku, itu yang membuatnya seperti mempunyai ekor saat terlihat dari kejauhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kumpulan komet Manx ini komposisi batunya sangat mirip dengan asteroid yang berada di sabuk Mars dan Jupiter.
Komet ini diberi nama C/2014 S3 dan diyakini komposisinya menyimpan misteri mengenai asal-usul pembentukan dan evolusi tata surya.
Dari pemaparan di jurnal Science Advances, komet-komet Manx awalnya terbentuk di kawasan yang sama dengan Bumi, lalu terlempar ke 'halaman belakang' tata surya seperti ketapel gravitasi.
Lantas mengapa ia bisa tidak memiliki ekor seperti komet pada umumnya?
Biasanya, komet yang tergolong Manx memancarkan sinar yang sangat terang di bagian ekor saat mereka mendekati Matahari, karena es menguap sehingga menimbulkan cahaya.
Sementara C/2014 S3 gelap dan secara virtual seperti tidak memiliki ekor karena ia tidak memancarkan cahaya bahkan ketika ia ditemukan dalam jarak dua kali lipat setara Bumi dengan Matahari.
Komet C/2014 S3 menurut astronom Karen Meech dari University of Hawaii, menjadi indikasi bahwa ia berasal dari sistem tata surya terdalam yang beku.
Kini tim peneliti akan memulai misi penemuan untuk memburu komet Manx yang kemungkinan masih berkeliaran di antariksa demi membantu memecahkan debat mengenai pembentukan tata surya.
"Berdasarkan hal-hal yang telah kami temukan, kami akan mengungkap apakah planet-planet raksasa menari di sepanjang sistem tata surya ketika usia dini, atau mereka tumbuh dengan stagnan tanpa bergerak," ucap salah seorang astronom European Southern Observatory di Jerman, Olivier Hainaut.
C/2014 S3 sebetulnya telah ditemukan pada 2014 oleh Panoramic Survey Telescope and Rapid Response System atau Pan-STARRS.
Teleskop jaringan ini beroperasi biasanya pada malam hari yang tugasnya memburu komet yang kecepatannya tinggi, asteroid, dan objek antariksa lain.
(tyo)