Jakarta, CNN Indonesia -- Google tak berhenti mengembangkan perangkat virtual reality (VR) massal yang hanya terbuat dari karton. Kali ini mereka kembali membuat perangkat VR sebagai standar baru dalam industri teknologi.
Perangkat VR itu adalah Daydream yang diperkenalkan dalam konferensi pengembang aplikasi Google I/O. Daydream diperkenalkan sebagai standar desain referensi untuk peranti keras dan peranti lunak perangkat VR.
Jika Google Cardboard bisa bekerja pada hampir semua ponsel pintar, maka tidak demikian dengan Daydream. Ia masih membutuhkan ponsel, tetapi dengan spesifikasi tertentu pada prosesor, layar, dan sensornya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepertinya Daydrem membutuhkan ponsel yang memberi pengalaman keterlambatan gerak gambar (latency) yang rendah agar tidak membuat mual penggunanya.
Daydream bukan sekadar perangkat yang menyerupai kacamata dengan tali di kepala. Ia juga disertai dengan alat pengontrol yang memiliki touchpad dan dua tombol untuk mengatur navigasi atau bermain game.
Yang menarik, Google telah membuat sejumlah aplikasi sendiri untuk Daydream termasuk YouTube, Street View, Google Play Store, Play Film, Google Photos. Perusahaan lain juga berkontribusi antara lain HBO, Netflix, Ubisoft dan Electronic Arts.
Desain Daydrem bisa diadopsi oleh perusahaan pihak ketiga. Maka tak heran jika di kemudian hari perangkat VR mobile macam ini diproduksi oleh Samsung, HTC, Huawei, LG, Xiaomi, Asus, dan Alcatel. Mereka semua telah berkomitmen untuk membuat perangkat yang memanfaatkan standar Daydrem.
Tak lupa, Google juga akan mendorong perusahaan lain untuk mengadopsi desain dan platform Daydream.
(adt)