Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komite I DPD RI Achmad Muqowah meminta Menkominfo Rudiantara memprioritaskan untuk membangun jaringan infrastruktur telekomunikasi di daerah, ketimbang menurunkan tarif interkoneksi.
Pemangkasan tarif interkoneksi, secara jangka pendek memang membuat tarif layanan menjadi murah, namun demikian jangka panjangnya tidak ada lagi operator yang mau membangun jaringan di daerah pelosok.
Padahal menurut Muqowah rakyat di daerah bisa menikmati perkembangan teknologi informasi dan memudahkan komunikasi antar masyarakat di daerah dengan cepat dan murah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab sampai saat ini masih banyak ketimpangan, dalam arti masih banyak masyarakat di daerah yang belum bisa menikmati jaringan internet sehingga sulit berhubungan dengan dunia lain.
Dia mengatakan Rudiantara harus menjelaskan ke publik rencana kebijakan yang akan diputuskan, apakah dengan memangkan biaya interkoneksi itu berdampak positif atau menguntungkan.
“Jika dianggap menguntungkan, lalu diapa yang diuntungkan dan sebaliknya jika ada pengaruh negatif atau kerugian, bagaimana menjelaskannya. Ini yang harus diungkap ke publik,” katanya, di Jakarta.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba. Dia menyarankan agar perluasan jaringan harus menjadi prioritas utama Kementerian Komunikasi dan Informatika. Jika jaringan telekomunikasi sudah meluas dan menjangkau seluruh daerah, maka masyarakat akan semakin dimudahkan dan diuntungkan. Sayangnya hal itu masih sangat jauh dari harapan.
Parlindungan juga mengusulkan agar kebijakan Menteri Rudiantara dikaji benar secara mendalam dampaknya bagi masyarakat daerah.
“Fokus kita kan masyarakat di daerah yang selama ini banyak tertinggal dari sisi telekomunikasi dan juga listrik. Asal tahu saja, masih banyak desa dan kecamatan di Sumut dan daerah lain yang belum teraliri listrik, bagaimana dengan komunikasinya? Sama saja," kata dia
Parlindungan mencontohkan bagaimana di kapal besar Pelni yang membawa ribuan penumpang untuk mudik dari Batam ke Medan, internet sangat mahal dan sulit. “Ini kan sangat menyusahkan masyarakat.” kata Parlindungan
(tyo)