Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) baru saja menggelar pertemuan dengan pihak Telkomsel. Ada beberapa poin yang disampaikan terkait 'serangan' yang dilancarkan oleh Indosat Ooredoo tersebut.
Dikatakan oleh Anggota Komisioner BRTI Bidang Hukum, I Ketut Prihadi Kresna bahwa Telkomsel membantah tudingan Indosat yang menggunakan posisi dominannya untuk melakukan perbuatan anti kompetisi.
Telkomsel sendiri tercatat mempunyai 143 juta pelanggan. Sementara, XL Axiata memiliki 59,6 juta pelanggan pada kuartal empat 2014 dan Indosat punya 54,2 juta pelanggan pada kuartal tiga 2014.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Telkomsel berharap semestinya jika ada permasalahan dapat didiskusikan antar operator sehingga tidak perlu sampai ke regulator dan media massa," kata Ketut, melalui keterangan yang diterima CNN Indonesia.
Pihak BRTI sendiri akan menyampaikan keluhan Indosat melalui pernyataan tertulis lalu menyerahkannya ke Telkomsel. Setelah itu kedua operator tersebut akan duduk bareng untuk menyelesaikan permasalahan.
"BRTI menghimbau kepada Telkomsel dan Indosat juga agar permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan baik melalui mekanisme dan mediasi BRTI sehingga tidak perlu membuat statement2 di media yg dapat memperkeruh suasana, apalagi mengingat saat ini adalah bulan baik," tandas Ketut.
asus ini sendiri bermula dalam upaya Indosat Ooredoo masuk ke pasar luar Jawa. Operator dengan ciri khas 'Kuning' ini melakukan kampanye program tarif telepon Rp1 per detik ke semua operator untuk melakukan penetrasi pasar. Namun, dalam pemasaran ini, terlihat sejumlah poster dan spanduk yang menyindir tarif mahal dari Telkomsel yang menguasai pasar di luar Jawa.
Dari pantauan CNNIndonesia.com, sejumlah pesan yang ditulis dalam poster maupun spanduk itu berbunyi,
"Cuma IM3 Ooredoo Nelpon Rp1/Detik. Telkomsel? Gak Mungkin." Kemudian ada juga “Nelpon Simpati Nggak Mikir Lagi Kalo Pake IM3 Ooredoo Rp1/Detik.” (tyo)