Jakarta, CNN Indonesia -- Satelit hasil pengembangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) telah sukses mengorbit setinggi 500 kilometer di luar angkasa. Apa saja tugas utamanya?
Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin menjelaskan, IPB berperan dalam pengembangan muatan instrumen
imager yang mampu melakukan penginderaan jauh.
Dengan resolusi 16 meter dan lebar
swath 100 kilometer, pihak LAPAN berharap
imager tersebut bisa melakukan pemetaaan di daerah pertanian Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perkembangan padi dan lahan agrikultur lainnya bisa dipantau oleh
imager ini. Nanti analisis datanya dikembangan dan diekstrak oleh IPB," ungkap Thomas di Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN di Rumpin, Bogor, Rabu (22/6).
Selain masalah pertanian, satelit A3 juga bakal melakukan pemantauan area maritim Nusantara. Hal ini dikhususkan pada kapal yang sedang melaut.
Thomas pun menyatakan, satelit A3 mampu memantau sebanyak 2,4 juta kapal di seluruh dunia, sedangkan untuk wilayah Indonesia ia bisa memonitor puluhan ribu kapal.
"Semuanya dilakukan menggunakan sensor AIS (
Automatic Identification System). Sensor ini punya kemampuan memantau manuver anomali kapal yang bisa saja berniat melakukan
illegal fishing," lanjutnya.
Di sisi lain, Thomas mengaku pemantauan kapal laut ini cukup menantang sebab tidak semua kapal bisa dilacak.
"Ada saja yang nakal mematikan sensor AIS di kapalnya agar tidak terdeteksi. Kalau AIS di kapal mati, tentu saja satelit kita tidak bisa melacaknya," imbuhnya saat sedang berbincang dengan CNNIndonesia.com.
Lebih lanjut, satelit A3 LAPAN juga akan memungkinkan terintegrasi dengan satelit internasional lain yang mampu mengukur suhu permukaan laut dan klorofil untuk mencari tahu keberadaan ikan di laut. Hal ini diyakini bisa membantu para nelayan menangkap ikan.
Satu tugas satelit A3 lainnya adalah menyasar sisi sains yakni memantau medan magnet Bumi yang fungsinya untuk kondisi cuaca dan alam Bumi.
 Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla saat meresmikan proses peluncuran Satelit LAPAN-A3 di Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN, Rumpin, Bogor, Rabu (22/6). (CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina) |
Satelit A3 LAPAN diluncurkan langsung dari Sriharikota, India sekitar pukul 9.25 waktu setempat atau pukul 10.55 WIB.
Diangkut oleh roket PSLV-C34 milik India, satelit A3 menempati orbit polar. Pengembangan satelit mikro ini memakan waktu 2 tahun dengan biaya Rp60 miliar.
(tyo)